Nabi Muhammad Saw Jadikan Teladan Utama Merawat Kebhinekaan

 












Dakwahpos.com, Bandung – Ustaz Ade Wawan S.pd mengatakan, momentum Maulid Nabi Muhammad Saw ini dia mengajak umat muslim Indonesia meneladani Nabi Muhammad dalam merawat kebhinekaan. Pandangan ini disampaikan beliau dalam Peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw Tahun 1445 H/2023 M di desa Rancatungku RT 14 RW 01, sabtu (14/10/2023).

“Sudah sepatutnya kita semua meneladani beliau dalam membangun kebangsaan dan kebinekaan dalam suatu negara, sehingga tercipta Indonesia yang harmonis menuju bangsa yang hebat,” ucap Ustaz Ade.


Dalam Peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw ini, Ustaz Ade mengusung tema Nabi Muhammad SAW Teladan Utama Merawat Kebinekaan, acara ini mengundang umat Islam untuk merenungkan strategi dan kunci sukses yang diajarkan oleh Nabi Muhammad Saw dalam membina keberagaman dan pluralisme.


“Kita berkumpul mengungkapkan rasa syukur kepada Allah SWT atas kelahiran Nabi Muhammad SAW, sosok manusia pilihan pelita yang menerangi alam semesta, teladan mulia bagi semua manusia,” papar Ustaz Ade.


Ustaz Ade menjelaskan, bagaimana Nabi Muhammad Saw mampu menciptakan kebinekaan terhadap semua kalangan, yaitu menciptakan stabilitas dengan ikatan perjanjian dengan kaum Yahudi (Bani Nadhir, Bani Quraizhah, serta Bani Qaynuqa), dan bangsa Arab yang belum menganut agama Islam kemudian dituangkan dalam sebuah Piagam Madina.


“Piagam Madinah menjadikan sebuah pedoman masyarakat Madinah untuk menjunjung tinggi nilai-nilai kesetaraan, demokrasi dan nilai toleransi,” ungkapnya.


Dikatakan Ustaz Ade, Nabi Muhammad Saw memiliki strategi mengelola kebinekaan dalam bermasyarakat sejak 15 abad lalu. Salah satu contohnya adalah ketika Kota Madinah menjadi sentra aktivitas ekonomi masyarakat Arab, sehingga multikulturalisme masyarakat Arab di Madinah merupakan realitas sosial.


Di mana Nabi Muhammad Saw berhasil mengurangi fanatisme kesukuan dengan menguatkan komitmen ukhuwwah Islamiyah dan ukhuwwah basyariyah. Dalam konteks ke-Indonesia-an, Menag menyebut ukhuwwah wathaniyah (persaudaraan sebagai warga negara).


Reporter : Nanda Febri Saputra KPI 3C


Tidak ada komentar

Posting Komentar

Beri komentar secara sopan

© Vokaloka 2023