Dakwahpos.com, Sumedang - Cinta kepada Rasulullah Saw tidak semestinya hanya dirayakan di bulan Rabiul Awal. Begitulah pesan mendalam yang disampaikan Ustaz Rahmat dalam sebuah tausiyah keagamaan baru-baru ini. Umat Islam diingatkan agar tidak membatasi kecintaan kepada Rasul hanya pada momen Maulid semata.
"Meneladani Rasul bukan hanya di bulan Maulid, tapi setiap hari, dalam setiap amal dan niat. Karena cinta sejati kepada Nabi Muhammad Saw adalah dengan meniru akhlaknya," ujar Ustaz Rahmat dalam ceramahnya.
Rasulullah Saw merupakan suri teladan dalam seluruh aspek kehidupan dari ibadah, akhlak, hingga interaksi sosial. Dalam ceramah itu dijelaskan bahwa shalat, wudhu, cara berpakaian, bahkan adab duduk pun telah dicontohkan oleh Nabi.
"Meniru Rasul tidak cukup hanya dalam ibadah, tapi juga dalam sikap dan tutur kata," ungkap Ustaz Rahmat. Ia juga menekankan pentingnya menutup aurat dengan sempurna sebagai bentuk ketaatan dan penghormatan terhadap ajaran Rasulullah Saw.
Dalam Al-Qur'an, Allah menggambarkan pribadi Nabi Muhammad Saw dengan penuh kasih dan kelembutan, sebagaimana termaktub dalam surat At-Taubah ayat 128:
"Laqad jaakum rasulun min anfusikum..."
Azīzun 'alaihi mā 'anittum : Nabi ikut merasakan penderitaan umatnya. Jika umatnya lapar, beliau pun merasa lapar; jika umatnya sedih, beliau turut berduka.
Harīsun 'alaikum : Nabi selalu gelisah memikirkan keselamatan umatnya, bahkan terhadap mereka yang belum beriman.
Ra'ūfur Rahīm : Rasulullah sangat lembut hati dan penuh kasih sayang kepada siapa pun.
Tausiyah tersebut juga menyinggung pentingnya membersihkan penyakit hati seperti iri, dengki, sombong, dan dendam. Semua itu merupakan penyakit batin yang dapat mengikis keimanan. Obatnya, menurut Ustaz Rahmat, adalah dengan mengikuti akhlak Rasulullah Saw memperbanyak dzikir, memperbaiki niat, dan menjaga hubungan baik dengan sesama.
Penulis : Tazkia Zakiah Darajah KPI/3A
"Meneladani Rasul bukan hanya di bulan Maulid, tapi setiap hari, dalam setiap amal dan niat. Karena cinta sejati kepada Nabi Muhammad Saw adalah dengan meniru akhlaknya," ujar Ustaz Rahmat dalam ceramahnya.
Rasulullah Saw merupakan suri teladan dalam seluruh aspek kehidupan dari ibadah, akhlak, hingga interaksi sosial. Dalam ceramah itu dijelaskan bahwa shalat, wudhu, cara berpakaian, bahkan adab duduk pun telah dicontohkan oleh Nabi.
"Meniru Rasul tidak cukup hanya dalam ibadah, tapi juga dalam sikap dan tutur kata," ungkap Ustaz Rahmat. Ia juga menekankan pentingnya menutup aurat dengan sempurna sebagai bentuk ketaatan dan penghormatan terhadap ajaran Rasulullah Saw.
Dalam Al-Qur'an, Allah menggambarkan pribadi Nabi Muhammad Saw dengan penuh kasih dan kelembutan, sebagaimana termaktub dalam surat At-Taubah ayat 128:
"Laqad jaakum rasulun min anfusikum..."
Dari ayat itu, Ustaz Rahmat menguraikan tiga sifat utama Rasulullah:
Harīsun 'alaikum : Nabi selalu gelisah memikirkan keselamatan umatnya, bahkan terhadap mereka yang belum beriman.
Ra'ūfur Rahīm : Rasulullah sangat lembut hati dan penuh kasih sayang kepada siapa pun.
"Rasul itu merasakan apa yang kita rasakan. Bahkan ketika menjelang wafat, beliau rela menanggung sakit agar umatnya tidak merasakan penderitaan yang sama," ujar Ustaz Rahmat penuh haru.
Penulis : Tazkia Zakiah Darajah KPI/3A
Tidak ada komentar
Posting Komentar