Ustaz Zainal Muttaqin, Dari Seorang Pengajar, Kepala Perpustakaan Hingga Ketua DKM

 
Dakwahpos.com, Bandung – Ustaz Zainal Muttaqin, yang akrab disapa ustaz Jejen, merupakan sosok yang kini menjabat sebagai ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) di Masjid Ikomah, menggantikan peran ustaz Bachrun Rifa'I. Dilahirkan pada tanggal 10 Juni 1966, beliau adalah masyarakat asli Kabupaten Bandung dan saat ini telah menginjak usia 57 tahun. 

 Perjalanan pendidikan Ustaz Jejen dimulai pada tahun 1973 di salah satu sekolah dasar di Kabupaten Bandung Barat. Kini, beliau tidak hanya dikenal sebagai ketua DKM tetapi juga sebagai seorang dosen di UIN Sunan Gunung Djati Bandung serta pengajar di beberapa pesantren di kota Bandung. Posisinya tidak berhenti di situ, karena beliau pernah menjabat sebagai ketua perpustakaan di Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Gunung Djati Bandung. 

 Ustaz Jejen memiliki semangat belajar yang tinggi, meskipun usianya telah mencapai 57 tahun. Beliau tetap konsisten dalam menimba ilmu, bahkan tengah menempuh pendidikan S3 di UIN Sunan Gunung Djati Bandung dengan jurusan Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir. Dengan tekad kuatnya, beliau mengungkapkan, "Sampai saat ini, saya masih belajar dan akan terus belajar."

 Kesibukan Ustaz Jejen terbagi antara kewajibannya sebagai dosen, ketua DKM, dan mahasiswa di kampus pada siang hari. Sedangkan pada malam hari, beliau meluangkan waktu sebagai pengajar di beberapa pesantren. Dalam merencanakan pembagian waktu tersebut, beliau mengatakan, "Pada siang hari, saya menjalankan tugas sebagai dosen, ketua DKM, dan mahasiswa di kampus. Pada malam hari, saya biasanya mengajar di pesantren-pesantren." 

 Meskipun memiliki jadwal yang padat, Ustaz Jejen mengakui bahwa seringkali ia lengah dalam menjaga kesehatannya sendiri. Kegiatannya yang padat membuatnya sering melupakan waktu makan. Dengan tulus, beliau mengungkapkan, "Dengan segala jadwal tersebut, saya kadang lengah terhadap kesehatan saya. Karena sibuk mengurus ini dan itu, saya seringkali lupa untuk makan."

Ustaz Jejen menjalankan segala kesibukannya dengan prinsip utama, yaitu Li Hajatil Ummah, Li Maslahatil Ummah, yang berarti "Untuk Kebutuhan Umat, Untuk Kemaslahatan Umat." Prinsip ini menjadi panduan dalam setiap langkahnya, mengarahkan semua tindakan beliau untuk kepentingan dan kesejahteraan umat. 

 Reporter: Reni Nursakinah Mahasiswi KPI 3C


Tidak ada komentar

© Dakwahpos 2024