Dakwahpos.com, Bandung- Pada Jumat (03/10/2025) Masjid Al Hidayah Cikuda memasuki tahun kelima pelaksanaan program Tahfidz Subuh yang digelar setiap Senin hingga Sabtu.
Kegiatan ini berlangsung pukul 05.00–06.00 WIB dan diikuti sekitar 300 santri dari berbagai wilayah, mulai dari warga Cikuda hingga Cinunuk, Cibrul Hilir, bahkan Ujung Burung.
"Jumlah guru ada 26 orang dan semuanya gratis," ujar salah satu ustadz pengajar.
Tujuan utama program ini adalah menumbuhkan kecintaan anak-anak pada Al-Qur'an sekaligus melatih kedisiplinan ibadah sejak dini.
Banyak peserta yang sudah bersiap sejak pukul empat pagi, datang dalam keadaan berpakaian sekolah agar bisa langsung berangkat usai kegiatan.
Metode hafalan yang digunakan adalah talaki, yaitu santri menirukan bacaan guru secara berulang hingga hafal.
Untuk menjaga konsistensi hafalan, setiap dua hingga tiga bulan sekali diadakan tasmi' atau setoran satu juz di depan jamaah.
Program ini disambut hangat para orang tua dan sekolah-sekolah Islam Terpadu di sekitar wilayah Cikuda.
Ke depan, para pengajar berharap semakin banyak keluarga yang melahirkan generasi penghafal Al-Qur'an.
"Targetnya, di setiap rumah ada satu hafidz Qur'an," ucap ustadz.
Dengan semangat kolektif dari para guru, orang tua, dan masyarakat, program Tahfidz Subuh ini bukan hanya menjadi rutinitas ibadah,
tetapi juga gerakan bersama dalam membangun peradaban Qur'ani di lingkungan Cikuda.
Reporter : Imelda Chandra Kurnia KPI/3C
Kegiatan ini berlangsung pukul 05.00–06.00 WIB dan diikuti sekitar 300 santri dari berbagai wilayah, mulai dari warga Cikuda hingga Cinunuk, Cibrul Hilir, bahkan Ujung Burung.
"Jumlah guru ada 26 orang dan semuanya gratis," ujar salah satu ustadz pengajar.
Tujuan utama program ini adalah menumbuhkan kecintaan anak-anak pada Al-Qur'an sekaligus melatih kedisiplinan ibadah sejak dini.
Banyak peserta yang sudah bersiap sejak pukul empat pagi, datang dalam keadaan berpakaian sekolah agar bisa langsung berangkat usai kegiatan.
Metode hafalan yang digunakan adalah talaki, yaitu santri menirukan bacaan guru secara berulang hingga hafal.
Untuk menjaga konsistensi hafalan, setiap dua hingga tiga bulan sekali diadakan tasmi' atau setoran satu juz di depan jamaah.
Program ini disambut hangat para orang tua dan sekolah-sekolah Islam Terpadu di sekitar wilayah Cikuda.
Ke depan, para pengajar berharap semakin banyak keluarga yang melahirkan generasi penghafal Al-Qur'an.
"Targetnya, di setiap rumah ada satu hafidz Qur'an," ucap ustadz.
Dengan semangat kolektif dari para guru, orang tua, dan masyarakat, program Tahfidz Subuh ini bukan hanya menjadi rutinitas ibadah,
tetapi juga gerakan bersama dalam membangun peradaban Qur'ani di lingkungan Cikuda.
Reporter : Imelda Chandra Kurnia KPI/3C
Tidak ada komentar
Posting Komentar