Dalam khutbahnya, beliau menegaskan bahwa Nabi Muhammad SAW bukan hanya membawa cahaya petunjuk, tetapi juga teladan keikhlasan dalam beribadah. Menurutnya, amal hanya bernilai jika dilakukan dengan ikhlas karena Allah. "Sesungguhnya Allah tidak membutuhkan ibadah kita, tetapi kitalah yang bergantung kepada-Nya," ujarnya.
Khatib juga mengingatkan bahaya riya', pamer, dan sum'ah yang dapat merusak amal. Ia menekankan pentingnya menjaga hati agar tetap lurus. "Amal yang dikerjakan dengan susah payah bisa hilang nilainya jika niat tidak tulus," tambahnya.
Selain itu, jama'ah diajak membiasakan membaca Surah Al-Kahfi setiap Jum'at. Berdasarkan sabda Rasulullah SAW, siapa yang membacanya akan diberi cahaya oleh Allah dari satu Jum'at ke Jum'at berikutnya. Surah Al-Kahfi juga mengajarkan tiga pokok utama kehidupan: mengenal Allah, beramal shalih, dan menjaga kemurnian tauhid.
Mengutip Surah Al-Mulk ayat 2, khatib menegaskan bahwa hidup dan mati diciptakan Allah untuk menguji siapa yang terbaik amalnya. Ia menekankan, hidup tanpa amal shalih adalah hidup yang kosong. Pesan Imam Al-Ghazali pun disampaikan: manusia akan binasa kecuali yang berilmu, beramal, dan ikhlas dalam amalnya.
Pengurus DKM Babul Hikmah Cipadung, Nurcholis Rahmat, berharap khutbah ini dapat memperkuat semangat jama'ah. "Momentum maulid hendaknya menjadi pengingat agar kita semakin dekat dengan Allah dan istiqamah dalam amal shalih," ujarnya.
Reporter : Melin Nur Salamah, Mahasiswa Komunikasi Penyiaran Islam, Dakwahpos.com (Bandung, 12 September 2025)
Tidak ada komentar
Posting Komentar