Dakwahpos.com, Bandung – Masjid At-Taqwa Margahayu Raya gelar Kegiatan mengaji anak-anak Sekolah Dasar setiap hari setelah salat Maghrib. Cuaca mendung tidak halangi anak-anak berkumpul setelah salat Magrib dengan membawa Iqra, Juz Amma, maupun Al-Quran. Kegiatan ini sudah menjadi kebiasaan yang berlangsung dari generasi ke generasi.
Pengajian dipandu oleh dua guru ngaji, yaitu Ibu Tri Handayani dan Ibu Fitri. Mereka mendampingi anak-anak dengan penuh kesabaran agar mampu membaca huruf hijaiyah dengan benar. Kehadiran keduanya menjadikan suasana belajar lebih tenang dan terarah.
Materi bacaan disesuaikan dengan kemampuan anak-anak yang berbeda-beda. "Ada yang masih menggunakan Iqra dan sebagian sudah membaca Al-Quran penuh. Jadi menyesuaikan tingkat bacaan masing-masing," ujar Ibu Tri Handayani, Rabu (24/9/2025). Hal ini membuat semua anak merasa nyaman karena mendapat bimbingan sesuai tingkatannya.
Anak-anak duduk rapi sambil menunggu giliran membaca. Mereka terlihat serius namun tetap bersemangat mengikuti arahan guru ngaji. Antusiasme itu menjadi tanda bahwa kegiatan ini digemari dan ditunggu-tunggu setiap harinya.
Menjelang azan Isya, pengajian ditutup dengan doa bersama yang dipimpin oleh salah satu anak mengaji. Anak-anak yang lain mengikuti doa dengan khusyuk sebelum bersiap melaksanakan salat Isya berjamaah. Kegiatan ini membuat mereka terbiasa menjaga kedisiplinan waktu ibadah.
Selain melatih kemampuan membaca Al-Quran, kegiatan ini juga menumbuhkan rasa kebersamaan. Anak-anak belajar menghargai guru, mendengarkan teman, dan bergiliran dengan tertib. Nilai akhlak mulia pun mulai terbentuk sejak usia dini.
Masyarakat setempat berharap kegiatan ini terus berjalan secara konsisten. Dengan bimbingan sejak kecil, anak-anak diharapkan tumbuh menjadi generasi yang dekat dengan Al-Quran dan mampu mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Reporter: Zahra Bunga Zakiyyah/KPI 3B
Pengajian dipandu oleh dua guru ngaji, yaitu Ibu Tri Handayani dan Ibu Fitri. Mereka mendampingi anak-anak dengan penuh kesabaran agar mampu membaca huruf hijaiyah dengan benar. Kehadiran keduanya menjadikan suasana belajar lebih tenang dan terarah.
Materi bacaan disesuaikan dengan kemampuan anak-anak yang berbeda-beda. "Ada yang masih menggunakan Iqra dan sebagian sudah membaca Al-Quran penuh. Jadi menyesuaikan tingkat bacaan masing-masing," ujar Ibu Tri Handayani, Rabu (24/9/2025). Hal ini membuat semua anak merasa nyaman karena mendapat bimbingan sesuai tingkatannya.
Anak-anak duduk rapi sambil menunggu giliran membaca. Mereka terlihat serius namun tetap bersemangat mengikuti arahan guru ngaji. Antusiasme itu menjadi tanda bahwa kegiatan ini digemari dan ditunggu-tunggu setiap harinya.
Menjelang azan Isya, pengajian ditutup dengan doa bersama yang dipimpin oleh salah satu anak mengaji. Anak-anak yang lain mengikuti doa dengan khusyuk sebelum bersiap melaksanakan salat Isya berjamaah. Kegiatan ini membuat mereka terbiasa menjaga kedisiplinan waktu ibadah.
Selain melatih kemampuan membaca Al-Quran, kegiatan ini juga menumbuhkan rasa kebersamaan. Anak-anak belajar menghargai guru, mendengarkan teman, dan bergiliran dengan tertib. Nilai akhlak mulia pun mulai terbentuk sejak usia dini.
Masyarakat setempat berharap kegiatan ini terus berjalan secara konsisten. Dengan bimbingan sejak kecil, anak-anak diharapkan tumbuh menjadi generasi yang dekat dengan Al-Quran dan mampu mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Reporter: Zahra Bunga Zakiyyah/KPI 3B
Tidak ada komentar
Posting Komentar