Dakwahpos.com, Bandung- Sholahudin Sanusi, M.Pd.I merupakan salah satu tokoh dan pengurus Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Ash-Sholawat.
Sholahudin Sanusia lahir di Sukabumi pada 30 Mei 1973, ia adalah anak ke 3 dari 7 bersaudara dari pasangan Ono Syahroni dan Imih Sumiati. Kini ia tinggal di Cipadung, Cibiru kota Bandung, tepatnya didekat Masjid Ash-Sholawat.
Pria kelahiran Sukabumi ini merupakan seorang guru Pendidikan Agama Islam (PAI) di SMPN 17 Bandung dari sejak 2004 hingga sekarang. Ia berkata bahwa menjadi guru memang menjadi cita-citanya sejak lama karena ia juga merupakan lulusan jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) di IAIN Sunan Gunung Djati Bandung pada tahun 1997.
"Setelah lulus dari jenjang sekolah umum saya tidak langsung melanjutkan ke perguruan tinggi, biasa lah karena masalah biaya. Tapi alhamdulillah saya selalu ikhtiar dan minta ridanya ibu bapak lalu masuk ke jurusan PAI sesuai dengan apa yang saya impikan," ungkapnya.
Pada tahun 2015, guru PAI ini mulai aktif menjadi Pengurus DKM Ash-Sholawat yang beralamat di Jl. Manisi, Cipadung, Cibiru, kota Bandung. Dan pada April 2018 ia menggagas program Kajian Seputar Masjid Jami Ash-Sholawat (KASIAT), dengan tujuan mengajak jemaah lelaki untuk memperdalam ilmu agama mereka karena pada saat itu belum ada kegiatan khusus selain salat berjemaah dan salat jumat. Kajian ini dilaksanakan setiap malam minggu setelah salat magrib hingga menjelang salat isya.
Pria kelahiran Sukabumi ini merupakan seorang guru Pendidikan Agama Islam (PAI) di SMPN 17 Bandung dari sejak 2004 hingga sekarang. Ia berkata bahwa menjadi guru memang menjadi cita-citanya sejak lama karena ia juga merupakan lulusan jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) di IAIN Sunan Gunung Djati Bandung pada tahun 1997.
"Setelah lulus dari jenjang sekolah umum saya tidak langsung melanjutkan ke perguruan tinggi, biasa lah karena masalah biaya. Tapi alhamdulillah saya selalu ikhtiar dan minta ridanya ibu bapak lalu masuk ke jurusan PAI sesuai dengan apa yang saya impikan," ungkapnya.
Pada tahun 2015, guru PAI ini mulai aktif menjadi Pengurus DKM Ash-Sholawat yang beralamat di Jl. Manisi, Cipadung, Cibiru, kota Bandung. Dan pada April 2018 ia menggagas program Kajian Seputar Masjid Jami Ash-Sholawat (KASIAT), dengan tujuan mengajak jemaah lelaki untuk memperdalam ilmu agama mereka karena pada saat itu belum ada kegiatan khusus selain salat berjemaah dan salat jumat. Kajian ini dilaksanakan setiap malam minggu setelah salat magrib hingga menjelang salat isya.
"Program KASIAT ini diisi dengan materi seputar fiqih, ibadah dan akhlak. Saya berharap dengan adanya program ini membuat masyarakat sekitar, khususnya jemaah laki-laki, lebih mengetahui dan memahami tentang peribadatan dengan lebih baik dan juga agar masyarakat berakhlakul karimah," ujarnya.
Hingga sekarang pria berumur 50 tahun ini, selain menjadi guru juga masih berperan aktif dalam memakmurkan Masjid Ash-Sholawat. Daripada itu, ia juga sering mengisi khotbah Jumat dan Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) di berbagai masjid serta menerima job sebagai Master of Ceremony (MC) Formal di berbagai acara.
Reporter: Siti Alfiani Rochmah / KPI 3D
Tidak ada komentar
Posting Komentar
Beri komentar secara sopan