Dakwahpos.com, Bandung - Masjid Istiqomah yang terletak di Jl. Pandanwangi no. 24 RT/RW 02/14, Cinunuk, Kec. Cileunyi, Kabupaten Bandung kali ini menyelenggarakan pengajian pada Jumat malam (22/09/2023), setelah sholat magrib. Adapun tema yang dibahas dalam pengajian tersebut melanjutkan dari pertemuan bulan sebelumnya yaitu mengenai qalbu (hati) yang disampaikan oleh Ust. Dr. H. Chaerul Sholeh, M.Ag.
Ust. Chaerul Sholeh menyampaikan bahwa qalbu (hati) manusia adalah inti dari seluruh gerak tubuh manusia, sehingga gerak tubuh manusia itu representasi dari lurus atau tidak lurusnya niat manusia. Ada 2 yang menjadikan ciri hati nurani ini lurus atau tidak lurus, yaitu:
1. Jika hati nurani lurus, maka akan mampu memahami Allah, sehingga Allah menjadi tujuan utama.
2. Jika hati nurani kotor, maka target akhirnya adalah berbentuk hawa nafsu yang diciptakan, seperti kegemerlapan dunia.
"Amal-amalan itu adalah uraian tubuh kita yang sedang menyerap nutrisi dari kebaikan yang kita lakukan, kalau kita berbicara jujur belum tentu terserap, seperti kita makan makanan, belum tentu jadi daging. Amal Sholeh kita juga sama, kita berbuat tapi perbuatan itu tidak pakai hati, akhirnya perbuatan itu kosong, kenapa? Jangan jangan perbuatan itu bukan karena Allah tapi karena hawa nafsu. Itu artinya tidak diserap, akhirnya perbuatan baik tidak jadi kebaikan dan tidak jadi nutrisi, akhirnya yang sakit itu hati kita." ujar Ust. Chaerul Sholeh.
Di akhir pengajian Ust. Chaerul Sholeh mengingatkan dan menganjurkan kepada para jamaah agar senantiasa membaca surat Al-Falaq setelah selesai sholat agar senantiasa dijauhkan oleh Allah dari sikap yang membuat hati nurani kotor serta dijauhkan dari sifat sombong dan perbuatan sia-sia.
Penulis, Mahasiswa KPI UIN SGD Bandung Akmal Ridwan (KPI 3/A)
Ust. Chaerul Sholeh menyampaikan bahwa qalbu (hati) manusia adalah inti dari seluruh gerak tubuh manusia, sehingga gerak tubuh manusia itu representasi dari lurus atau tidak lurusnya niat manusia. Ada 2 yang menjadikan ciri hati nurani ini lurus atau tidak lurus, yaitu:
1. Jika hati nurani lurus, maka akan mampu memahami Allah, sehingga Allah menjadi tujuan utama.
2. Jika hati nurani kotor, maka target akhirnya adalah berbentuk hawa nafsu yang diciptakan, seperti kegemerlapan dunia.
"Amal-amalan itu adalah uraian tubuh kita yang sedang menyerap nutrisi dari kebaikan yang kita lakukan, kalau kita berbicara jujur belum tentu terserap, seperti kita makan makanan, belum tentu jadi daging. Amal Sholeh kita juga sama, kita berbuat tapi perbuatan itu tidak pakai hati, akhirnya perbuatan itu kosong, kenapa? Jangan jangan perbuatan itu bukan karena Allah tapi karena hawa nafsu. Itu artinya tidak diserap, akhirnya perbuatan baik tidak jadi kebaikan dan tidak jadi nutrisi, akhirnya yang sakit itu hati kita." ujar Ust. Chaerul Sholeh.
Di akhir pengajian Ust. Chaerul Sholeh mengingatkan dan menganjurkan kepada para jamaah agar senantiasa membaca surat Al-Falaq setelah selesai sholat agar senantiasa dijauhkan oleh Allah dari sikap yang membuat hati nurani kotor serta dijauhkan dari sifat sombong dan perbuatan sia-sia.
Penulis, Mahasiswa KPI UIN SGD Bandung Akmal Ridwan (KPI 3/A)
Tidak ada komentar
Posting Komentar
Beri komentar secara sopan