Tauhid Uluhiyah dan Rububiyah Harus Dipatri

Dea Anzela Qubailal Fithry – Dakwahpos.com

Kamis, 23 Oktober 2025 22:46 WIB

Bandung - Ustaz Maslani menyampaikan ceramahnya pada pengajian ibu-ibu di Masjid Istiqomah Cinunuk dengan tema besar tauhid.

Dalam ceramahnya tempo lalu, Ustaz Maslani menyampaikan bahwa tauhid itu ada dua. Yang pertama tauhid uluhiyah yaitu meyakini Allah sebagai dzat yang harus disembah. Kedua tauhid rububiyah yakni mengesakan Allah sebagai pencipta alam semesta.

Untuk menyatakan tauhid uluhiyah ini adalah dengan mengucap kalimat tahlil, tiada tuhan selain Allah yang wajib disembah. Menyembah cukup kepada Allah, tidak untuk menyembah jabatan, harta, dan tahta. Sehingga, dalam pengamalannya, kedua tauhid ini harus digandeng, ditanam dalam hati dan dipatri.

Dalam hidup, manusia harus senantiasa tahan godaan, seperti air yang selalu sabar meski dihadang, dibendung, dan dicegat. Air akan terus mengalir, menghiraukan apa yang telah dilewatinya. Sifat qanaah juga sudah seharusnya diterapkan dalam kehidupan. Seperti rumput yang tidak pernah protes meski diinjak dan ditutup paving block. Dan meskipun rumput tertutup paving block, ada kalanya rumput muncul dari celah bebatuan. Qanaah bukan berarti harus merendah, tetapi sederhana dalam bertingkah laku.

Keimanan itu akan kuat dan kokoh ketika didasari oleh tauhid uluhiyah dan rububiyah. Jika keduanya telah menjadi bagian dari iman, perumpamaannya seperti bangunan yang bagus tampilan luarnya baik dilihat dari depan maupun samping. Serta kokoh pondasinya, sehingga bangunan akan tahan banting, dalam hal lain akan tahan terhadap godaan dunia.

Ceramah ini mengajak jemaah untuk bertauhid dengan sebenar-benarnya. Ustaz Maslani telah menjelaskan, mencontohkan, dan menjabarkan sedikitnya tentang kedua tauhid tersebut dan dirasa masih kurang dalam implementasi nyata materinya itu.

Maka dari itu, sebagai manusia yang beriman, harus tahan akan godaan, senantiasa bersabar, dan menanamkan sifat qanaah. Sifat-sifat ini yang seharusnya diamalkan para jemaah sebagai implementasi dari kedua tauhid yang dipatri tersebut.