Dakwahpos.com, Bandung-Mahasiswi Komunikasi dan Penyiaran Islam, Dwi Yani Susanti isi Kajian Ibu-Ibu di Masjid Al-Barokah Cibiru, pada Senin (29/09/25) dengan tema "Syukur dalam Nikmat dan Sabar dalam Musibah" untuk menanamkan rasa syukur dan sabar dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam pemaparan materinya, pemateri menjelaskan bahwa hidup ini tidak akan lepas dari yang namanya nikmat dan musibah, sehingga kaum muslimin perlu berpegang teguh pada dua prinsip yaitu bersyukur Ketika mendapatkan nikmat dan bersabar ketika mendapat musibah.
Ia mengutip Surah An-Nahl:18 sebagai pengingat bahwa nikmat Allah sangat banyak sehingga manusia tidak akan mampu menghitungnya "Semua nikmat yang Allah berikan kepada kita, kita gak akan bisa menghitung nikmat itu. Saking banyaknya nikmat yang Allah turunkan kepada kita, sampai kita gak bisa ngitung satu-satu nikmat itu" ujarnya di hadapan para jamaah.
Pemateri menegaskan bahwa pentingnya bersyukur
atas segala nikmat yang Allah berikan, sebagaimana dalam surah Ibrahim dijelaskan bahwa orang yang pandai bersyukur akan ditambah nikmatnya dan yang kufur akan mendapat azab yang pedih.
Lebih lanjut, pemateri juga menyinggung mengenai pentingnya bersabar dalam menghadapi musibah. Ia menjelaskan bahwa musibah merupakan ujian sekaligus tanda kasih sayang Allah kepada hambanya "Dan perlu diingat Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya" jelasnya.
Ia juga menyampaikan bahwa sabar itu ibarat payung ditengah hujan. Payung memang tidak bisa menghentikan turunnya hujan, tetapi dengan payung bisa melindungi kita dari hujan. Begitu juga dengan sabar, ia tidak bisa menghentikan musibah, tetapi membantu menghadapi musibah dengan tegar dan hati yang lapang.
Reporter: Rita Sri Astuti, KPI/3B
Dalam pemaparan materinya, pemateri menjelaskan bahwa hidup ini tidak akan lepas dari yang namanya nikmat dan musibah, sehingga kaum muslimin perlu berpegang teguh pada dua prinsip yaitu bersyukur Ketika mendapatkan nikmat dan bersabar ketika mendapat musibah.
Ia mengutip Surah An-Nahl:18 sebagai pengingat bahwa nikmat Allah sangat banyak sehingga manusia tidak akan mampu menghitungnya "Semua nikmat yang Allah berikan kepada kita, kita gak akan bisa menghitung nikmat itu. Saking banyaknya nikmat yang Allah turunkan kepada kita, sampai kita gak bisa ngitung satu-satu nikmat itu" ujarnya di hadapan para jamaah.
Pemateri menegaskan bahwa pentingnya bersyukur
atas segala nikmat yang Allah berikan, sebagaimana dalam surah Ibrahim dijelaskan bahwa orang yang pandai bersyukur akan ditambah nikmatnya dan yang kufur akan mendapat azab yang pedih.
Lebih lanjut, pemateri juga menyinggung mengenai pentingnya bersabar dalam menghadapi musibah. Ia menjelaskan bahwa musibah merupakan ujian sekaligus tanda kasih sayang Allah kepada hambanya "Dan perlu diingat Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya" jelasnya.
Ia juga menyampaikan bahwa sabar itu ibarat payung ditengah hujan. Payung memang tidak bisa menghentikan turunnya hujan, tetapi dengan payung bisa melindungi kita dari hujan. Begitu juga dengan sabar, ia tidak bisa menghentikan musibah, tetapi membantu menghadapi musibah dengan tegar dan hati yang lapang.
Reporter: Rita Sri Astuti, KPI/3B
1 komentar
masyaallah, semangat terus nak
Posting Komentar