Dakwahpos.com, Bandung- Taman Pendidikan Al-Quran (TPA) Al-Muhajirin Ujungberung, menjadikan Baca Tulis Al-Quran (BTQ) sebagai fondasi utama pendidikan agama melalui kajian harian pada Senin (28/9/2025). TPA ini bertekad membentuk santri yang mahir membaca Al-Quran dan berakhlak mulia.
Santi Sugiyanti, pengajar TPA Al-Muhajirin mengatakan bahwa materi BTQ merupakan inti dari seluruh pembelajaran di sana.
"Yang diperdalamnya kalau di sini itu BTQ, baca tulis Al-Quran. Sebenarnya yang intinya itu ya," ujarnya.
Santi mengungkapkan tujuan dari penerapan metode ini agar anak-anak bisa menguasai tajwid dan tahsin yang baik.
"Diharapkan anak-anak itu tidak hanya peralihan dari Iqro ke Al-Quran itu membaca saja gitu ya, tapi ingin juga disertai dengan tajwid dan tahsinnya yang baik," ungkapnya.
Santi juga menyampaikan ia sempat khawatir dalam mengajarkan tajwid, mengingat materi tersebut sulit dipahami bahkan oleh orang dewasa.
"Kalau dulu mah sempat khawatirnya tuh kayak ngajarin tajwid ya. Orang tua saja susah ya, apalagi anak-anak," ujarnya.
Santi berpesan kepada anak-anak agar menjadi anak saleh dan patuh kepada orang tua, karena menurutnya akhlak adalah hal yang terpenting.
"Jadi anak saleh, terus nurut sama orang tua. Kan yang penting akhlak itu ya," ujar Santi.
Santi juga menyampaikan bahwa ia berharap agar murid laki-laki di TPA tersebut suatu saat dapat menjadi imam masjid.
"Apalagi banyak murid yang laki-laki, kan, ingin suatu saatnya mereka teh jadi imam masjid di sini," pungkasnya.
Reporter: Tiara Nur`ilma, KPI/3D
Santi Sugiyanti, pengajar TPA Al-Muhajirin mengatakan bahwa materi BTQ merupakan inti dari seluruh pembelajaran di sana.
"Yang diperdalamnya kalau di sini itu BTQ, baca tulis Al-Quran. Sebenarnya yang intinya itu ya," ujarnya.
Santi mengungkapkan tujuan dari penerapan metode ini agar anak-anak bisa menguasai tajwid dan tahsin yang baik.
"Diharapkan anak-anak itu tidak hanya peralihan dari Iqro ke Al-Quran itu membaca saja gitu ya, tapi ingin juga disertai dengan tajwid dan tahsinnya yang baik," ungkapnya.
Santi juga menyampaikan ia sempat khawatir dalam mengajarkan tajwid, mengingat materi tersebut sulit dipahami bahkan oleh orang dewasa.
"Kalau dulu mah sempat khawatirnya tuh kayak ngajarin tajwid ya. Orang tua saja susah ya, apalagi anak-anak," ujarnya.
Santi berpesan kepada anak-anak agar menjadi anak saleh dan patuh kepada orang tua, karena menurutnya akhlak adalah hal yang terpenting.
"Jadi anak saleh, terus nurut sama orang tua. Kan yang penting akhlak itu ya," ujar Santi.
Santi juga menyampaikan bahwa ia berharap agar murid laki-laki di TPA tersebut suatu saat dapat menjadi imam masjid.
"Apalagi banyak murid yang laki-laki, kan, ingin suatu saatnya mereka teh jadi imam masjid di sini," pungkasnya.
Reporter: Tiara Nur`ilma, KPI/3D
Tidak ada komentar
Posting Komentar