Bandung, 12 September 2025 — Masjid Pemuda Raheela kembali menggelar ibadah Shalat Jum'at dengan khidmat. Pada kesempatan kali ini, khutbah disampaikan oleh Ustadz Usy Yusuf Ibrahim Lc yang mengangkat tema keteladanan Nabi Muhammad SAW sebagai sosok yang wajib dijadikan panutan umat Islam.
Dalam khutbahnya, Ustadz Usy Yusuf menegaskan bahwa nikmat terbesar yang Allah berikan kepada manusia bukan hanya berupa harta atau kesehatan, melainkan nikmat keimanan. "Keimanan kepada Allah dan keyakinan kepada Rasulullah SAW adalah karunia yang tidak dapat ditukar dengan apapun. Melalui Rasulullah, Allah menunjukkan jalan keselamatan agar kelak kita dapat bertemu dengan-Nya di surga," tuturnya.
Beliau juga mengingatkan jamaah agar senantiasa menjaga ketakwaan dengan penuh kesadaran. Takwa, menurutnya, bukan sekadar ikut-ikutan melainkan dibangun atas dasar ilmu dan kesungguhan untuk meninggalkan perbuatan dosa. "Takwa itu ibarat bara api. Walaupun panas, tetaplah digenggam jangan sampai dilepaskan," pesan beliau.
Mengutip QS. Al-Ahzab ayat 21, Ustadz Usy Yusuf menekankan bahwa Nabi Muhammad SAW adalah teladan terbaik bagi setiap muslim. Kehadirannya bukan sekadar bagian dari sejarah, melainkan membawa visi besar: menyempurnakan akhlak manusia. "Hari ini kita sering mengidolakan tokoh dunia, entah itu atlet, artis, atau figur publik. Namun, bila dikaji dengan jujur, tidak ada sosok yang layak diteladani secara sempurna selain Rasulullah SAW," jelasnya.
Di akhir khutbah, beliau mengajak jamaah untuk semakin meneguhkan kecintaan kepada Rasulullah SAW dengan meneladani akhlak mulianya dalam kehidupan sehari-hari. "Mari jadikan Nabi Muhammad SAW sebagai satu-satunya figur yang pantas kita ikuti dalam langkah hidup, agar kita tergolong hamba yang selamat di dunia dan akhirat," pungkasnya.
(Muhammad Dafi Saefuddin/UIN Sunan Gunung Djati Bandung)
Dalam khutbahnya, Ustadz Usy Yusuf menegaskan bahwa nikmat terbesar yang Allah berikan kepada manusia bukan hanya berupa harta atau kesehatan, melainkan nikmat keimanan. "Keimanan kepada Allah dan keyakinan kepada Rasulullah SAW adalah karunia yang tidak dapat ditukar dengan apapun. Melalui Rasulullah, Allah menunjukkan jalan keselamatan agar kelak kita dapat bertemu dengan-Nya di surga," tuturnya.
Beliau juga mengingatkan jamaah agar senantiasa menjaga ketakwaan dengan penuh kesadaran. Takwa, menurutnya, bukan sekadar ikut-ikutan melainkan dibangun atas dasar ilmu dan kesungguhan untuk meninggalkan perbuatan dosa. "Takwa itu ibarat bara api. Walaupun panas, tetaplah digenggam jangan sampai dilepaskan," pesan beliau.
Mengutip QS. Al-Ahzab ayat 21, Ustadz Usy Yusuf menekankan bahwa Nabi Muhammad SAW adalah teladan terbaik bagi setiap muslim. Kehadirannya bukan sekadar bagian dari sejarah, melainkan membawa visi besar: menyempurnakan akhlak manusia. "Hari ini kita sering mengidolakan tokoh dunia, entah itu atlet, artis, atau figur publik. Namun, bila dikaji dengan jujur, tidak ada sosok yang layak diteladani secara sempurna selain Rasulullah SAW," jelasnya.
Di akhir khutbah, beliau mengajak jamaah untuk semakin meneguhkan kecintaan kepada Rasulullah SAW dengan meneladani akhlak mulianya dalam kehidupan sehari-hari. "Mari jadikan Nabi Muhammad SAW sebagai satu-satunya figur yang pantas kita ikuti dalam langkah hidup, agar kita tergolong hamba yang selamat di dunia dan akhirat," pungkasnya.
(Muhammad Dafi Saefuddin/UIN Sunan Gunung Djati Bandung)
Tidak ada komentar
Posting Komentar