Sinta selaku panitia penyelenggara menyampaikan tujuan dari diadakannya kajian ini adalah untuk mengembalikan kesadaran para muslimah agar bisa menjadi muslimah yang lebih baik, "insya Allah hasil dari kajian ini, mudah-mudahan para jemaah bisa mendapatkan ilmu yang bermanfaat, terutama ini kan dikhususkan untuk muslimah ya, agar mereka bisa kembali lagi kepada ranah nya sebagai muslimah, yaitu muslimah yang dirindukan oleh jannah", ujarnya.
Kajian muslimah ini memfasilitasi para jemaah yang memiliki keterbatasan pendengaran dengan menyediakan juru bahasa isyarat, di mana juru bahasa isyarat ini akan menerjemahkan setiap pesan yang disampaikan oleh pemateri, hal ini dilakukan untuk memastikan semua jemaah yang hadir dapat mengikuti rangkaian kajian dengan nyaman tanpa terkecuali.
Selain itu, dengan menghadirkan pemateri yang inspiratif, kajian ini juga berhasil memberikan banyak wawasan baru kepada para jemaah mulai dari pemahaman mendalam tentang peran perempuan di dalam Islam hingga tips menjalani kehidupan sehari-hari yang sesuai dengan syariat Islam. Tidak hanya merasa tercerahkan dengan wawasan baru, akan tetapi para jemaah juga termotivasi untuk mengaplikasikan ilmu yang didapat dari kajian ini, ke dalam kehidupan sehari-hari.
"Di sini dapat banyak insight ya, terutama gaya bicara Teh Ghaida juga itu relate gitu sama yang terjadi hari ini, bahwa kita harus jadi muslimah yang tangguh dan banyak juga kaitannya dengan isu palestina, jadinya semakin terbuka lagi gitu bahwa banyak yang bisa kita lakukan, terutama dari hal-hal yang kecil dulu", ungkap salah satu jemaah kajian.
Diharapkan dengan diadakannya kajian "Menjadi Muslimah yang Dirindukan Jannah" ini dapat menjadi pendorong bagi setiap jemaah untuk berkomitmen menjadi muslimah yang lebih baik.
Reporter: Fadiah Najlakayla Muliana, KPI 3B
Tidak ada komentar
Posting Komentar