Mengintip Arsitektur Masjid As-Siraj Panyileukan yang Memadukan Dua Kebudayaan


Dakwahpos.com, Bandung - Masjid As-Siraj yang terletak di Jl. A.H. Nasution No.274, Cipadung, Kec. Panyileukan, Kota Bandung, Jawa Barat terlihat berbeda dengan masjid pada umumnya. Masjid ini dibangun pada zaman Kerajaan Demak dengan memadukan dua kebudayaan, yakni budaya Jawa dan Sunda. 

Masjid As-Siraj ini tidak jauh berbeda dengan Masjid Agung Demak. Pada bagian atap tidak berbentuk quba melainkan perpaduan gaya khas rumah Joglo dan depok sunda. Arsitektur bangunan tersebut disesuaikan dengan budaya Nusantara agar menunjukkan identitas budaya Indonesia

Dulu masjid As-Siraj ini dimiliki oleh perusahaan Patal (PT. Pemintalan Sandang Pangan), Lalu pada tahun 2014 di wakafkan kepada kecamatan Panyileukan. Hingga saat ini digunakan sebagai tempat ibadah dan kegiatan keagamaan oleh warga sekitar.

Kondisi masjid pada saat ini tidak seindah dulu. Hal tersebut disebabkan oleh pengunjung yang tidak mematuhi aturan. Contohnya seperti, membawa pulang Al-Qur'an dan mukena yang disediakan oleh pengurus masjid serta kurangnya menjaga kebersihan di sekitar masjid As-Siraj. 

"Kurang ada pemeliharaan. Dulu perasaan bagus. Bentuknya juga bagus. Justru saya baru tau kalau bangunannya juga seperti Masjid Agung Demak. Harus di renovasi sayang soalnya," Ujar  Bayu salah satu pengunjung.

Ketua DKM As-Siraj beserta jajarannya akan melakukan pembangunan masjid lantai 3 untuk memfasilitasi jamaah dalam beribadah. Pembangunan kali ini akan memadukan model lama dengan model baru, sehingga ciri khas masjid As-Siraj masih tetap terjaga. Akulturasi budaya yang ada akan memberikan kesan unik terhadap masjid tersebut.

Reporter: Muhammad Reza Firdaus, KPI/C

Tidak ada komentar

© Dakwahpos 2024