Dakwahpos.com, Bandung - Masjid Al-Hasan yang terletak di Jl. Cijambe No.44, Cinunuk, Kec. Cileunyi, Kota Bandung ini dibangun di atas tanah wakaf keluarga bapak Ishaq Iskandar dan sumbangan dari Kolonel Angkatan Udara (AU) bernama Hasan Maulana pada tahun 1989.
Menurut bapak Ishaq Iskandar, dulu dirinya menjadi ketua DKM Baitul Khoir tetapi karena terhalang jarak yang amat jauh dengan rumahnya menyebabkan tugasnya pasif. Sehingga muncul inisiatif dari keluarga mertuanya untuk membangun masjid yang dekat jaraknya dengan rumah.
Mertua bapak Ishaq yaitu H. Sutisna dan Hj. Fatinah pun mewakafkan tanah milik keluarga untuk membangun masjid dan menunjuk menantunya itu sebagai ketua DKM yang mengurusi segala yang berkaitan dengan masjid tersebut. Selain itu, beliau memiliki keponakan seorang Kolonel Angkatan Udara (AU) yang ikut serta dalam menyokong proses pembangunan masjid.
"Keponakan saya menyumbangkan hartanya sekitar 5 juta rupiah. Waktu itu uang 5 juta itu banyak sekali, gaji saya saja saat itu hanya 6 ribu rupiah. Oleh karena jasanya tersebut, kami berinisiatif menamakan masjid ini dengan Masjid Al-Hasan," ungkap bapak Ishaq Iskandar.
Seiring berkembangnya kegiatan masjid, jemaah pengajian pun bertambah sedangkan masjid terletak di lahan sempit. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, di lakukanlah renovasi masjid menjadi 2 lantai yang menghabiskan dana 200 juta rupiah.
Untuk menutupi dan membayar pengeluaran tersebut, kini kotak amal masjid dijadikan dana untuk menambah pembangunan masjid. Selain itu, diharapkan dana tersebut dapat menjadi amal jariah yang terus mengalir untuk para jemaah hingga hari akhir.
Reporter: Maydevi Zalianti KPI 3/B
Menurut bapak Ishaq Iskandar, dulu dirinya menjadi ketua DKM Baitul Khoir tetapi karena terhalang jarak yang amat jauh dengan rumahnya menyebabkan tugasnya pasif. Sehingga muncul inisiatif dari keluarga mertuanya untuk membangun masjid yang dekat jaraknya dengan rumah.
Mertua bapak Ishaq yaitu H. Sutisna dan Hj. Fatinah pun mewakafkan tanah milik keluarga untuk membangun masjid dan menunjuk menantunya itu sebagai ketua DKM yang mengurusi segala yang berkaitan dengan masjid tersebut. Selain itu, beliau memiliki keponakan seorang Kolonel Angkatan Udara (AU) yang ikut serta dalam menyokong proses pembangunan masjid.
"Keponakan saya menyumbangkan hartanya sekitar 5 juta rupiah. Waktu itu uang 5 juta itu banyak sekali, gaji saya saja saat itu hanya 6 ribu rupiah. Oleh karena jasanya tersebut, kami berinisiatif menamakan masjid ini dengan Masjid Al-Hasan," ungkap bapak Ishaq Iskandar.
Seiring berkembangnya kegiatan masjid, jemaah pengajian pun bertambah sedangkan masjid terletak di lahan sempit. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, di lakukanlah renovasi masjid menjadi 2 lantai yang menghabiskan dana 200 juta rupiah.
Untuk menutupi dan membayar pengeluaran tersebut, kini kotak amal masjid dijadikan dana untuk menambah pembangunan masjid. Selain itu, diharapkan dana tersebut dapat menjadi amal jariah yang terus mengalir untuk para jemaah hingga hari akhir.
Reporter: Maydevi Zalianti KPI 3/B
Tidak ada komentar
Posting Komentar
Beri komentar secara sopan