Dakwahpos.com, Bandung – Berdirinya sebuah masjid di Kawasan Cisurupan, Cilengkrang I adalah penantian lama dari masyarakat setempat. Sebuah nikmat yang berarti Ketika dapat tinggal dekat dengan rumah ibadah. Penantian tersebut berakhir dengan berdirinya Masjid Al-Alif pada 1994.
Totoh selaku ketua DKM saat ini menceritakan bahwa sejak sebelum dibangun masjid, sebenarnya sudah berdiri sebuah musala di tanah tersebut. Tanah tersebut merupakan wakaf dari bibi Totoh yang berada di Jakarta. Sebagaimana diceritakan, bahwa dahulu musala tersebut menjadi tempat ibadah dan aktivitas keagamaan lainnya. Kawasan musala tidak terlalu luas dan masih terdapat kolam di bagian depannya, sehingga besar harapan masyarakat saat itu agar berdiri sebuah masjid di lingkungan tempat tinggal mereka.
"Tanah itu diwakafkan oleh bibi saya menjadi musala, lalu dengan gotong royong dan bantuan dari para warga alhamdulillah kita bisa mewujudkan untuk dibangun menjadi masjid. Kemudian dibentuk dewan kemakmuran masjid dan saya diminta untuk menjadi ketua, tetapi saya belum mau karena masih ada yang lebih senior dari saya. Setelah menjadi masjid, kegiatan mengaji dan lainnya yang dilaksanakan di masjid juga menjadi semakin ramai," Ujar Totoh selaku ketua DKM Al-Alif saat ini.
Ia juga menuturkan bahwa masjid sempat direnovasi demi kenyamanan dalam menunaikan ibadah. Kurang lebih sudah sekitar empat kali dilakukan renovasi masjid. Renovasi ini dilakukan oleh pihak DKM dengan dibantu oleh masyarakat. Renovasi yang dilakukan berupa pelebaran masjid agar bisa menampung lebih banyak jamaah. Selain itu, kamar mandi dan tempat wudhu juga direnovasi. Hal ini karena posisi masjid yang sedikit lebih rendah dari sisi jalan.
"Kamar mandi dan tempat wudhu itu ditinggikan agar tidak terkena banjir. Karena sebelumnya sempat kejadian banjir sampai selutut. Kemudian setelah kejadian itu makanya di posisi tempat wudhu dan kamar mandi di perbaiki, kemudian ditinggikan, dan dipasang atapnya," tambah Totoh.
Seiring berjalannya waktu, kondisi masjid menjadi semakin nyaman dan semakin megah. Masjid Al-Alif pun tak luput dari perhatian tokoh-tokoh besar. Sebagaimana diungkapkan, masjid ini pernah dihadiri oleh mantan wali kota Bandung, Almarhum Oded Muhammad Danial untuk ikut salat Jumat. Tak sekedar salat Jumat, beliau juga turut menjadi imam dan khatib saat itu.
"Alhamdulillah untuk Masjid Al-Alif sendiri sudah pernah kedatangan orang besar beberapa kali selain bapak walikota, pernah juga waktu itu ada tamu dari Palestina mereka datang mengisi kultum setelah Subuh sambal menggalang dana. Sering juga kedatangan anak kuliah atau relawan untuk mengajar disini. Karena di masjid juga ada belajar mengaji untuk anak-anak selain ada pengajian untuk orang tua," Ucap Totoh.
Reporter : Alwi Nurul Fachrurozy / KPI 3A
Totoh selaku ketua DKM saat ini menceritakan bahwa sejak sebelum dibangun masjid, sebenarnya sudah berdiri sebuah musala di tanah tersebut. Tanah tersebut merupakan wakaf dari bibi Totoh yang berada di Jakarta. Sebagaimana diceritakan, bahwa dahulu musala tersebut menjadi tempat ibadah dan aktivitas keagamaan lainnya. Kawasan musala tidak terlalu luas dan masih terdapat kolam di bagian depannya, sehingga besar harapan masyarakat saat itu agar berdiri sebuah masjid di lingkungan tempat tinggal mereka.
"Tanah itu diwakafkan oleh bibi saya menjadi musala, lalu dengan gotong royong dan bantuan dari para warga alhamdulillah kita bisa mewujudkan untuk dibangun menjadi masjid. Kemudian dibentuk dewan kemakmuran masjid dan saya diminta untuk menjadi ketua, tetapi saya belum mau karena masih ada yang lebih senior dari saya. Setelah menjadi masjid, kegiatan mengaji dan lainnya yang dilaksanakan di masjid juga menjadi semakin ramai," Ujar Totoh selaku ketua DKM Al-Alif saat ini.
Ia juga menuturkan bahwa masjid sempat direnovasi demi kenyamanan dalam menunaikan ibadah. Kurang lebih sudah sekitar empat kali dilakukan renovasi masjid. Renovasi ini dilakukan oleh pihak DKM dengan dibantu oleh masyarakat. Renovasi yang dilakukan berupa pelebaran masjid agar bisa menampung lebih banyak jamaah. Selain itu, kamar mandi dan tempat wudhu juga direnovasi. Hal ini karena posisi masjid yang sedikit lebih rendah dari sisi jalan.
"Kamar mandi dan tempat wudhu itu ditinggikan agar tidak terkena banjir. Karena sebelumnya sempat kejadian banjir sampai selutut. Kemudian setelah kejadian itu makanya di posisi tempat wudhu dan kamar mandi di perbaiki, kemudian ditinggikan, dan dipasang atapnya," tambah Totoh.
Seiring berjalannya waktu, kondisi masjid menjadi semakin nyaman dan semakin megah. Masjid Al-Alif pun tak luput dari perhatian tokoh-tokoh besar. Sebagaimana diungkapkan, masjid ini pernah dihadiri oleh mantan wali kota Bandung, Almarhum Oded Muhammad Danial untuk ikut salat Jumat. Tak sekedar salat Jumat, beliau juga turut menjadi imam dan khatib saat itu.
"Alhamdulillah untuk Masjid Al-Alif sendiri sudah pernah kedatangan orang besar beberapa kali selain bapak walikota, pernah juga waktu itu ada tamu dari Palestina mereka datang mengisi kultum setelah Subuh sambal menggalang dana. Sering juga kedatangan anak kuliah atau relawan untuk mengajar disini. Karena di masjid juga ada belajar mengaji untuk anak-anak selain ada pengajian untuk orang tua," Ucap Totoh.
Reporter : Alwi Nurul Fachrurozy / KPI 3A
Tidak ada komentar
Posting Komentar
Beri komentar secara sopan