Perjuangan Penuhi Kebutuhan Hidup, Suherwan Putuskan jadi Ta'mir Masjid


Dakwahpos.com, Bandung- Suherwan merupakan sosok yang dikenal sebagai ta'mir Masjid Jami al-Jihad Mekarjati, RT 07/05 Kelurahan Pasirbiru, Cibiru, Kota Bandung. Suherwan telah mengabdikan diri sebagai ta'mir masjid selama 8 tahun, sejak tahun 2015. Ia juga merupakan seorang sarjana lulusan kampus UIN Sunan Gunung Djati Bandung yang kini menjadi pendidik di sekolah dasar.

Suherwan yang niat awalnya merantau dari Cirebon ke Bandung untuk berkuliah, berkat ajakan dari kakak tingkat di kampusnya, kini ia memiliki keteguhan untuk tetap mengabdikan diri sebagai ta'mir di masjid Jami al-Jihad Mekarjati. Ia mengungkapkan bahwa kakak tingkatnya itu mengajaknya untuk bersama-sama mengabdi di masjid, jika kemungkinan terburuknya kakak tingkatnya ini tidak mampu melanjutkan untuk mengabdikan diri di masjid, maka semoga Suherwan mampu bertahan untuk mengabdikan diri di masjid.
 
"Saya waktu itu dapat tawaran dari kakak tingkat yang jadi panutan saya di kampus. Dari situ ya saya berpikir kenapa enggak gitu kan ya, selain untuk mengabdikan diri atau mengaplikasikan ilmu yang saya dapat dari sekolah. Belajar mandiri dan prihatin ketika orang-orang dibiayai orang tua untuk ngekos atau tinggal di pesantren, saya berbeda. Saya pengen, sudah cukup orang tua bisa memberikan saya uang kuliah, setelah itu saya struggle. Istilahnya bagaimana kamu di kota orang bisa menjadi lebih baik minimal dengan mengurangi beban orang tua," ungkap Suherwan.

Pada awalnya, Suherwan bertanya-tanya kepada dirinya sendiri bahwa apakah ia mampu atau tidak untuk mengabdikan diri di masjid. Namun, seiring berjalannya waktu dan proses adaptasi yang sudah optimal membuatnya melewati segala tugas dan tanggung jawabnya dengan mudah. Ia berkata bahwa menjadi seorang ta'mir tidak akan menghambat diri dalam meraih segala cita-cita. Karena dengan menjadi ta'mir membuatnya mengukir pengalaman-pengalaman baru yang kini bisa ia aplikasikan di sekolah dasar tempatnya mengajar.

"Dengan menjadi ta'mir masjid ternyata bisa saya jalani sedikit demi sedikit. Kita bisa bagi waktu untuk membantu masjid dalam menyusun kegiatan-kegiatan, mengaji dan sebagainya, juga dengan kuliah. Waktu senggang di luar kuliah saya manfaatkan untuk masjid, ikut dalam kepengurusan. Walaupun saya tidak menginginkan untuk harus masuk jadi pengurus. Tapi bagaimana nanti bisa bermanfaat walaupun nanti Cuma bisa sapu-sapu atau ngajarin anak kecil ngaji atau azan. Setelah selesai mengajar di sekolah, saya balik lagi ke masjid," pungkasnya.

Reporter: Yunita Nuraida, KPI/3D

Tidak ada komentar

© Dakwahpos 2024