Tragedi Kanjuruhan Jadikanlah Sebuah Pelajaran


 
Sepak bola merupakan sebuah olahraga yang sangat populer di dunia. Menurut Subagyo Irianto sepak bola adalah permainan dengan cara menendang sebuah bola yang diperebutkan oleh para pemain dari dua kesebelasan yang berbeda dengan maksud memasukkan bola ke gawang lawan dan mempertahankan gawang sendiri, sepak bola menurut Herwin adalah permainan kelompok yang melibatkan banyak unsur, seperti fisik, teknik, taktik, dan mental. Pada intinya sepak bola merupakan sebuah olahraga yang melibatkan kerjasama tim untuk mencetak gol dan mempertahankannya agar meraih kemenangan.
Menurut Fédération Internationale de Football Association (FIFA) sebagai organisasi induk sepak bola Internasional, sepak bola berasal dari daratan Asia Timur, China, yaitu pada abad ke-2 dan ke 3. Pada masa Dinasti Han, masyarakat China sudah suka melakukan sepak bola dengan cara digiring dan dimasukkan ke dalam gawang. Pada zaman itu, sepak bola dikenal dengan nama 'Thu Chu', dan bola dibuat dari kulit binatang yang digulung-gulung. Setelah itu, sepak bola terus berevolusi hingga akhirnya memiliki wadah bernama FIFA yang dibentuk pada 21 Mei 1904. Sepak bola telah berkembang dan menjadi salah satu cabang olahraga yang paling banyak dimainkan oleh masyarakat dari berbagai penjuru dunia. Tak heran, apabila olahraga ini sudah populer sejak dulu dan semakin disukai sampai sekarang. Bahkan di indonesia sepak bola sudah seperti hiburan rakyat karena antusiasme yang sangat tinggi.
Sepak bola indonesia identik dengan dukungan supporter yang fanatik dan kreatif. Itu merupakan sebuah ciri khas yang bisa dibanggakan walaupun terkadang fanatisme berlebih menjadi momok permasalahan dalam sejarah sepak bola indonesia. Para Oknum suporter yang lebi mementingkan egoisme sudah banyak memakan korban jiwa,seperti contohnya kejadian 10 Maret 2012 menyajikan Persebaya vs Persela Lamongan menewaskan lima nyawa suporter,lalu laga lanjutan Liga 1 tahun 2018 yang mempertemukan Persija Jakarta dan Persib Bandung di stadion GBLA (29/8/18) juga memakan korban, salah satu suporter Persija Jakarta tewas dikeroyok oknum pendukung Persib Bandung,dan kejadian terkahir yaitu Tragedi Kanjuruhan. Walaupun tragedi kanjuruhan bukan disebabkan karena bentrokan antara 2 supporter tapi kejadian ini banyak memakan korban jiwa. Tragedi Kanjuruhan memang sedang hangat dibicarakan,Banyak orang yang bertanya siapakah yang patut disalahkan? Terlepas dari itu,tragedi ini harus dijadikan sebuah pelajaran untuk sepak bola di masa depan. Karena tragedi ini sebenarnya bisa diredam apabila diterapkannya aturan aturan yang telah diatur FIFA.
Karena FIFA sebagai Federasi Sepak bola dunia setidaknya telah mengatur beberapa aturan agar kericuhan di stadion dapat diredam, contohnya dalam FIFA Stadium Safety and Security Regulations. Di pasal 19 b tetulis: no firearms or crowd control gas shall be carried or used. Kalimat itu berarti senjata api atau gas untuk mengontrol kerumunan dilarang dibawa serta digunakan.Lalu dalam pasal 60 FIFA mengatur upaya pencegahan tindakan provokatif dan agresif. Upaya ini berupa panpel harus bekerja sama dengan otoritas keamanan setempat dan petugas penghubung antara panitia dan penonton untuk memastikan tidak ada perilaku yang mengancam keselamatan atau keamanan di dalam atau luar stadion, lalu Pasal 62 mengatur adanya langkah antisipasi pada suatu pertandingan yang berisiko tinggi dan Pasal 45 mengharuskan ada rencana kontrol jika terjadi penumpukan penonton. Kebijakan Kebijakan FIFA ini seharusnya bisa diterapkan agar tidak ada lagi nyawa yang menghilang akibat egoisme para oknum suporter. Karena seharusnya sepak bola menjadi ajang hiburan yang aman untuk di nikmati oleh semua kalangan.
Oleh karena itu untuk kedepannya selain aturan aturan tersebut wajib diterapkan, suporter pun harus lebih dewasa dalam mendukung tim kebanggaan, selain itu keseriusan federasi sepak bola nasional pun harus ditingkatkan agar sepak bola indonesia tertata lebih baik, karena ketika semua sudah dibenahi dengan baik dan serius bukan tidak mungkin sepak bola indonesia akan maju dan dapat pentas di piala dunia.

Ainnayya Zoelva Rai Hakim
Mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati Bandung
081310696304
Cipadung - Kota Bandung

Tidak ada komentar

© Dakwahpos 2024