Dakwahpos.com, Bandung- Kegiatan pengajian yang di khususkan untuk kalangan ibu- ibu di wilayah masjid Al-Muhajirin kini tidak seramai biasanya. Meskipun dengan jumlah yang sedikit namun antusiasme ibu-ibu tetap terlihat saat menghadiri pengajian tersebut. Pengajian tersebut tetap dilaksanakan sebagaimana mestinya.
Kegiatan pengajian ini rutin dilaksanakan setiap ba'da ashar pada hari selasa dan sabtu. Kegiatan yang dilakukan jamaah dalam pengajian tersebut selain membaca ayat suci Al-Qur'an bersama, mereka melakukan kegiatan diskusi keagamaan dan tajwiz Al-Qur'an. Meskipun pengajiannya sama, namun ada yang membedakan dikedua hari tersebut, pada hari selasa selalu ditambah dengan kegiatan tausyiah yang tidak dilakukan dihari sabtu.
Kegiatan tausyiah ini selalu di lakukan oleh ustadz dan ustadzah dari berbagai daerah bahkan ustadz ternama jika saat kegiatan pengajian gabungan. Selain Tausyiah ba'da ashar di hari selasa terdapat juga tausyiah singkat yang dilakukan setelah sholat subuh berjamaah yang biasa disebut kuliah tilu menit. Jamaah yang mengikuti kegiatan pengajian biasanya cukup banyak jumlahnya sampai memenuhi masjid, namun pada saat ini banyak juga jamaah sedang berhalangan untuk menghadiri kegiatan pengajian rutinan ini.
Ketua dalam kegiatan pengajian ibu-ibu di masjid Al-Muhajirin, Hjh.Siti Julaeha menyampaikan tanggapan dan harapannya mengenai kegiatan ini. " Alhamdulilah ibu-ibu masih tetap istiqomah dalam kegiatan pengajian ini meskipun dengan jumlah yang sedikit karena banyak yang menstruasi, sebab selain membaca Al-Qur'an bahkan bisa mempelajari ilmu tajwiz untuk diamalkan kembali dan setidaknya menjadi tahu tentang ilmu agama yang kemudian ada manfaatnya bagi mereka, dan harapan saya ibu-ibu selalu tetap istiqomah dalam kegiatan seperti ini " Ujarnya, Sabtu (22/09/18)
Antusiasme ibu-ibu dalam memperdalam ilmu agama itu luar biasa. Selain untuk dirinya sendiri bisa mereka sampaikan untuk anak-anaknya dalam mendidik akhlak dari putra/putrinya. Selain itu tidak hanya untuk ibu-ibu saja semestinya kita pun istiqomah untuk tetap belajar untuk memperdalam ilmu agama yang akan dijadikan bekal untuk kehidupan selanjutnya.
Reporter : Meitri Purwanti Putri, KPI/3B
Tidak ada komentar
Posting Komentar
Beri komentar secara sopan