 |
| Struktur Masjid At-Tabiyatul Islamiyyah |
Dakwahpos.com,Bandung. – Masjid At-Tabiyatul Islamiyyah, jaraknya tidak jauh dari UIN Bandung. Masjid ini letaknya masih kawasan Cibiru tepatnya di Cipadung.
Masjid dekat jalan raya ini diketuai oleh Djuanda. Beliau menjabat sebagai ketua DKM sejak tahun 2010 dipilih oleh warga. Struktrur organigram kepengurusan masjid ini tidak terkontrol.
"Saat dibentuk kepengurusan, masjid akan melakukan renovasi. jadi struktur organigram kepengurusan tidak terpakai, " kata Djuanda ketua DKM (27/10/2016).
Masjid yang terletak di gang kecil ini pada saat pembentukan pengurus mendapat bantuan dari wali kota sebesar 40 juta. Awalnya masjid ini hanya mempunyai beberapa jendela. Namun karena mendapat sumbangan, masjid kemudian di bangun lagi. Pintu masjid pun ditambah menjadi dua. Oleh karena itu, saat ini struktrur organigram masih dalam kepengurusan 2013.
"Memang susah dari dulu sistem kepengurusan masjid tidak berjalan. Tapi nanti jika ada anggota yang akan menggantinya maka saya akan lepaskan". Ujar Djuanda (27/10/2016).
Struktur kepengurusan dibuat agar masing-masing anggota mengetahui tugasnya. Namun sering kali ketua DKM membuat jadwal khutbah, adzan, pengajian dan lainya dengan sendiri. Terkadang pengurus lain pernah membuat jadwalnya tapi tidak sesuai dan hasilnya malah acak-acakan. Akhirnya Djuanda sendiri yang mengerjakannya.
Reporter : Hani Solehatunnisa, KPI/3B
Masjid dekat jalan raya ini diketuai oleh Djuanda. Beliau menjabat sebagai ketua DKM sejak tahun 2010 dipilih oleh warga. Struktrur organigram kepengurusan masjid ini tidak terkontrol.
"Saat dibentuk kepengurusan, masjid akan melakukan renovasi. jadi struktur organigram kepengurusan tidak terpakai, " kata Djuanda ketua DKM (27/10/2016).
Masjid yang terletak di gang kecil ini pada saat pembentukan pengurus mendapat bantuan dari wali kota sebesar 40 juta. Awalnya masjid ini hanya mempunyai beberapa jendela. Namun karena mendapat sumbangan, masjid kemudian di bangun lagi. Pintu masjid pun ditambah menjadi dua. Oleh karena itu, saat ini struktrur organigram masih dalam kepengurusan 2013.
"Memang susah dari dulu sistem kepengurusan masjid tidak berjalan. Tapi nanti jika ada anggota yang akan menggantinya maka saya akan lepaskan". Ujar Djuanda (27/10/2016).
Struktur kepengurusan dibuat agar masing-masing anggota mengetahui tugasnya. Namun sering kali ketua DKM membuat jadwal khutbah, adzan, pengajian dan lainya dengan sendiri. Terkadang pengurus lain pernah membuat jadwalnya tapi tidak sesuai dan hasilnya malah acak-acakan. Akhirnya Djuanda sendiri yang mengerjakannya.
Reporter : Hani Solehatunnisa, KPI/3B
Tidak ada komentar
Posting Komentar
Beri komentar secara sopan