Dakwahpos, Bandung - Masjid Al-Muhajirin Panghegar kembali menggelar kajian rutin pekanan yang dilaksanakan pada Ahad malam (5/10/25). Kegiatan ini dihadiri puluhan jamaah setelah salat Magrib, di mana Ustaz Apip Ansorulloh Shiddiq diamanahkan sebagai pemateri dengan mengangkat topik "Al-Qur'an Menjawab Keluhan Manusia."
Ustaz Apip membuka pembahasan dengan menekankan bahwa Al-Qur'an adalah pedoman yang berisi perintah, larangan, serta informasi lengkap yang diperlukan manusia. Namun, beliau menyayangkan ketika sebagian orang yang mengaku beriman cenderung mengabaikan atau tidak mau mendalami isinya.
Pembahasan utama dimulai dari keluhan mendasar yang sering ditanyakan: mengapa orang beriman harus diuji. Beliau menegaskan bahwa ujian adalah kepastian, dan mengutip Surah Al-Ankabut ayat 2 dan 3 sebagai dalil.
"Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan begitu saja Padahal mereka mengatakan kami telah beriman sedangkan mereka tidak akan diuji lagi," ungkap Ustaz Apip. Beliau menjelaskan bahwa ujian terbagi dua: Fitnah Khair (kebaikan, menuntut syukur) dan Fitnah Syarr (keburukan, menuntut sabar). Baginya, sabar dalam menghadapi musibah seperti sakit akan menjadi penghapus dosa dan penambah pahala.
Lebih lanjut, Ustaz Apip membahas keluhan tentang sulitnya mendapatkan yang diinginkan. Beliau mengajak jamaah untuk senantiasa husnudzon (berprasangka baik) kepada Allah, dengan merujuk pada Surah Al-Baqarah ayat 216.
"Boleh jadi kamu tuh membenci sesuatu padahal Ia amat baik bagimu dan bisa juga kamu menyukai sesuatu tetapi hal itu amat buruk bagimu. Allah itu tahu sedangkan kamu tidak mengetahui," jelasnya.
Untuk menjawab keluhan tentang beban ujian yang terasa terlalu berat, beliau mengingatkan tentang Surah Al-Baqarah ayat 286, yang menjamin bahwa Allah tidak akan membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Pemaknaan ini diharapkan dapat menumbuhkan ketenangan di hati jamaah.
Di akhir kajian, beliau menasihati jamaah agar tidak bersikap lemah, stres, atau bersedih hati. Beliau menggarisbawahi bahwa orang-orang yang beriman memiliki derajat yang paling tinggi di sisi Allah, sebagaimana ditegaskan dalam Surah Ali Imran ayat 139. Beliau menyimpulkan bahwa Al-Qur'an adalah Syifa (obat) bagi hati yang akan membawa ketenangan (Mutmainnah) bagi setiap hamba.
Reporter: Imam Aula Muminin, KPI/3A
Tidak ada komentar
Posting Komentar