DKM Al-Muhajirin Gelar Kajian Subuh, Ustaz Aip Syahida Tekankan Tiga Pilar Hidup: Doa, Ikhtiar, dan Tawakal


Dakwahpos, Bandung - DKM Al-Muhajirin Panghegar kembali menggelar kajian pagi pekanan yang dilaksanakan pada Ahad pagi seusai salat Subuh berjamaah (5/9/25). Kegiatan rutin ini diisi oleh Ustaz Aip Syahida, M.Ag., yang menyampaikan kajian krusial mengenai tawakal, sekaligus menutup rangkaian bahasan sebelumnya mengenai doa dan ikhtiar.

Ustaz Aip membuka kajian dengan mengingatkan jamaah akan kemuliaan bulan Sya'ban, di mana ia merupakan bulan diangkatnya amal-amal bulanan kepada Allah Swt. Beliau kemudian masuk pada inti pembahasan, menekankan tiga pilar yang harus dipegang teguh oleh seorang mukmin dalam menjalani kehidupan.

"Tiga hal ini, doa, ikhtiar, tawakal, itu jangan sampai lepas dari genggaman kita dalam menjalani hidup ini," ujar Ustaz Aip. Menurutnya, berikhtiar tanpa doa atau berdoa tanpa usaha adalah hal yang tidak dibenarkan dalam Islam. Yang paling benar adalah menggabungkan keduanya, dan setelah usaha maksimal dijalankan, barulah seorang hamba berserah diri.

Beliau menjabarkan bahwa tawakal secara terminologi adalah berserah diri kepada Allah atau menyerahkan suatu urusan kepada kebijakan Allah yang mengatur segala-galanya. Perintah ini termaktub jelas dalam Al-Qur'an Surah Ali Imron ayat 159: "Maka apabila engkau telah membulatkan tekad sepenuhnya kepada Allah, maka bertawakal kepada Allah. Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang menyerahkan dirinya kepada Allah."

Ustaz Aip kemudian menjelaskan bahwa tawakal tidak hanya sebatas pasrah. Tawakal yang benar harus memiliki empat prinsip dasar. Pertama, harus ada Mujahadah, yaitu sungguh-sungguh dalam melakukan suatu pekerjaan dan tidak asal-asalan. Kedua, dilanjutkan dengan Doa, memohon perlindungan dan keberkahan. Ketiga, Syukur, wajib dimiliki ketika hasil usaha sesuai harapan. Dan keempat, Sabar, harus diterapkan ketika hasil yang didapatkan tidak sesuai, di mana seseorang wajib meyakini bahwa itu adalah yang terbaik dari Allah.

Beliau menambahkan bahwa pengamalan ikhtiar dan tawakal dapat menghilangkan rasa malas, mengeluh, serta mencegah saling menyalahkan jika terjadi kegagalan dalam rumah tangga atau pekerjaan.

Di akhir kajian, Ustaz Aip menguatkan prinsip sabar dan tawakal dengan mengutip Surah Al-Baqarah ayat 216: "Boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu padahal itu baik bagimu. Dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui." Pesan ini menjadi penutup bahwa setelah segala daya upaya dan doa dipanjatkan, hasil akhir yang ditetapkan Allah adalah yang terbaik bagi hamba-Nya.

Reporter: Imam Aula Muminin, KPI/3A

 

Tidak ada komentar

© Dakwahpos 2024