Dakwahpos.com, Bandung - Kegiatan pengajian rutin anak telah menjadi tradisi demi mewujudkan generasi cerdas Islami, di masjid Al-Ikhlas jalan Cilengkrang 1 RW 4, Cisurupan. Hal ini terungkap dalam wawancara eksklusif dengan Ustad Yaya, Pengajar setempat, Senin (07/10/2024).
"Kami mengadakan rutin pengajian anak setiap malam kecuali malam Selasa dan Jumat karena itu biasanya diisi sama pengajian ibu-ibu, dan untuk kegiatannya dilaksanakan setiap ba'da Magrib ya selesai sholat Magrib," ungkap Ustad Yaya. Beliau menjelaskan bahwa kegiatan setiap malam sehabis shalat Magrib anak-anak selalu diberi fasilitas kerohanian dalam meningkatkan pemahaman ajaran Islam.
Bukan hanya dibimbing pembacaan ayat suci Al-Quran, pengajian ini juga menjadi wadah edukasi. "Setelah dibimbing mengaji Al-Quran, biasanya ada ceramah dari Pak Ustadz," tambah Ustad Yaya. Ceramah ini menjadi sarana bagi anak- anak untuk memperdalam pemahaman agama mereka.
Yang menggembirakan, Ustad Yaya melaporkan tingginya antusiasme dari orang tua. "Alhamdulillah, semua orang tua antusias menyuruh anak-anaknya agar mengaji," ujarnya dengan bangga. Ini menunjukkan bahwa kegiatan ini telah menjadi bagian integral dari kehidupan masyarakat setempat. Pengajian tersebut dihadiri oleh anak anak dari tingkat SD sampai SMA "Alhamdullilah diikuti oleh anak anak dari SD sampai SMA, tetapi mayoritas anak SD" sambungnya.
Meskipun jadwal dan fasilitas sudah ditentukan oleh DKM, pengajar setempat tidak lepas dari musyawarah. Yang menggembirakannya para pengajar sangat antusiatisme dalam mengamalkan ilmu-ilmunya " Untuk pengajar biasanya gantian, ya mudaris atau guru ngaji disini banyak," jelas Ustad Yaya, menekankan pentingnya partisipasi aktif warga dalam pendidikan. Kekompakan warga dalam mendukung kegiatan ini patut diapresiasi. "Alhamdulillah, masyarakat di sini selalu bergotong royong, baik dalam hal materi maupun tenaga," puji Ustad Yaya. Ini mencerminkan kuatnya rasa kebersamaan di kalangan warga RW 4.
Kegiatan pengajian rutin di Kampung Cilengkrang Cisurupan ini menjadi contoh nyata bagaimana nilai-nilai kebersamaan dan keagamaan dapat dipelihara di tengah arus modernisasi. Semoga inisiatif positif ini dapat terus berlanjut dan menginspirasi daerah lain untuk melakukan hal serupa.
Reporter : Mutiara Putri Nurrohmah,KPI/3A
"Kami mengadakan rutin pengajian anak setiap malam kecuali malam Selasa dan Jumat karena itu biasanya diisi sama pengajian ibu-ibu, dan untuk kegiatannya dilaksanakan setiap ba'da Magrib ya selesai sholat Magrib," ungkap Ustad Yaya. Beliau menjelaskan bahwa kegiatan setiap malam sehabis shalat Magrib anak-anak selalu diberi fasilitas kerohanian dalam meningkatkan pemahaman ajaran Islam.
Bukan hanya dibimbing pembacaan ayat suci Al-Quran, pengajian ini juga menjadi wadah edukasi. "Setelah dibimbing mengaji Al-Quran, biasanya ada ceramah dari Pak Ustadz," tambah Ustad Yaya. Ceramah ini menjadi sarana bagi anak- anak untuk memperdalam pemahaman agama mereka.
Yang menggembirakan, Ustad Yaya melaporkan tingginya antusiasme dari orang tua. "Alhamdulillah, semua orang tua antusias menyuruh anak-anaknya agar mengaji," ujarnya dengan bangga. Ini menunjukkan bahwa kegiatan ini telah menjadi bagian integral dari kehidupan masyarakat setempat. Pengajian tersebut dihadiri oleh anak anak dari tingkat SD sampai SMA "Alhamdullilah diikuti oleh anak anak dari SD sampai SMA, tetapi mayoritas anak SD" sambungnya.
Meskipun jadwal dan fasilitas sudah ditentukan oleh DKM, pengajar setempat tidak lepas dari musyawarah. Yang menggembirakannya para pengajar sangat antusiatisme dalam mengamalkan ilmu-ilmunya " Untuk pengajar biasanya gantian, ya mudaris atau guru ngaji disini banyak," jelas Ustad Yaya, menekankan pentingnya partisipasi aktif warga dalam pendidikan. Kekompakan warga dalam mendukung kegiatan ini patut diapresiasi. "Alhamdulillah, masyarakat di sini selalu bergotong royong, baik dalam hal materi maupun tenaga," puji Ustad Yaya. Ini mencerminkan kuatnya rasa kebersamaan di kalangan warga RW 4.
Kegiatan pengajian rutin di Kampung Cilengkrang Cisurupan ini menjadi contoh nyata bagaimana nilai-nilai kebersamaan dan keagamaan dapat dipelihara di tengah arus modernisasi. Semoga inisiatif positif ini dapat terus berlanjut dan menginspirasi daerah lain untuk melakukan hal serupa.
Reporter : Mutiara Putri Nurrohmah,KPI/3A
Tidak ada komentar
Posting Komentar