Naufal Fatyu: Ustaz Muda yang Berdakwah Lewat Panggung Teater

Dakwahpos.com, Bandung – Muhammad Naufal Fatyu Robbani, seorang ustadz sekaligus influencer muda yang mengisi kajian di Masjid Al-Maksudi Rancabolang mengaku memiliki ketertarikan pada bidang sastra, seni dan sejarah sejak lama. Dari ketertarikannya itu banyak ia salurkan lewat konten konten yang ditonton ribuan orang di sosial medianya.

Siapa sangka berawal dari ketertarikannya di bidang seni, sastra dan sejarah dapat menghantarkan ustadz muda tersebut memainkan peran utama dalam pentas Teater 1923. Dalam teater tersebut, Naufal berperan sebagai idolanya, Mohammad Natsir, tokoh politik dan pergerakan dakwah islam di Indonesia.

"Sebenernya saya dari dulu itu suka sastra, seni,  sejarah itu kan satu paket ya, makanya di samping saya belajar agama, baca tafsir, saya juga suka  retorika orang berceramah, retorika orang bermonolog, makanya kemarin ikut teater, karena saya merasa memang ada bakat disana, ada value yang lebih disana," ceritanya.

Tidak hanya berbakat dalam bermain peran, ustadz muda tersebut ternyata berbakat dalam menulis naskah teater. Ia mengaku dipercayai oleh sutradara teater dalam membuat naskah beberapa fragmen dalam teater 1923, salah satunya ia bercerita dirinya membuat naskah romansa fragmen Natsir dan Nur Nahar.

"Ternyata ketika saya disuruh membuat kisah, saya ada bakat dan saya merasa enjoy ketika main, saya merasa ada ketertarikan pada akhirnya, dan teater ini pun bukan teater yang bebas ya, tapi teater dakwah yang sangat kental islamnya, dan sebenernya ini bagian dari dakwah ya, dakwah dengan seni, atau dakwah bil i'lam, dakwah dengan media," jelasnya.

Naufal juga menyampaikan bahwa teater yang ia pentaskan bukan hanya sekedar tontonan yang bersifat hiburan saja, tetapi ia berharap lewat teater tersebut dapat menghadirkan sosok role model bagi kalangan muda dan dapat menyampaikan nilai nilai islam disana, "Kini banyak anak muda yang salah role model, role model mereka hanya sebatas role model hiburan, bukan role model pejuang, ya hasilnya anak muda kini orientasinya hanya kepada hiburan," ujar Naufal.

 Ia menyampaikan bahwa nilai nilai islam bisa disampaikan melalui banyak bidang, pemikiran itulah yang membawa Naufal menjelajahi banyak bidang untuk berkarya. Tidak hanya berceramah dari mimbar ke mimbar, ia juga menghadirkan nilai islam lewat memerankan teater, membuat konten sosial media, menulis buku dan lain sebagainya, "Semua hal hal yang umum bisa kita kaitkan dengan nilai nilai kebaikan di dalam islam," tegasnya.

reporter: Kania Rahmawinata, Mahasiswa KPI 3B

Tidak ada komentar

Posting Komentar

Beri komentar secara sopan

© Vokaloka 2023