Dakwahpos.com, Bandung – Masjid An-Nur merupakan masjid yang terletak di Kampung Sukasari, Desa Sangkanhurip, Kabupaten Bandung. Masjid ini didirikan pada tahun 2010 M atau 1431 H, sehingga terhitung lama berdirinya masjid sudah 13 tahun.
Ustazah Reni mengungkapkan bahwa ada seseorang bernama Sayyidah Nawwal Shobagh yang mewakafkan hartanya untuk masjid melalui perantara robithoh alam islami, beliau berasal Arab Saudi.
Awalnya tidak ada niat untuk mendirikan masjid, tetapi karena datang orang yang berniat mewakafkan hartanya walaupun hanya setengah biaya masjid, penduduk setempat menerima niat baiknya. Kekurangan biaya tersebut diatasi dengan pembiayaan bersama dari kontribusi masyarakat. Total biaya pembangunan masjid mencapai Rp125.000.000 yang melibatkan waqif, nadzir, dan masyarakat setempat.
Masjid ini dinamakan An-Nur karena permintaan dari pewaqif. Kebetulan nama ini juga berkaitan dengan nama pesantren yang berada di lingkungan masjid, yaitu Pondok Pesantren Nurul Bahri Al-Mashoolih.
"Alhamdulillah kami bersyukur dapat masjid karena sebelumnya kami belajar di bekas kandang ayam. Madrasah juga hanya seadanya saja," ucap Ustazah Reni Meilani Rahmat Solihat, S. Pd., selaku seksi pemberdayaan perempuan Masjid An-Nur.
Masjid ini awalnya merupakan tanah yang diisi dengan banyak kandang ayam, termasuk wilayah Pondok Pesantren Nurul Bahri Al-Mashoolih. Keadaannya sangat sederhana terbatas untuk belajar saja. Pelan-pelan tapi pasti, wilayah kandang ayam tersebut dibangun sejak tahun 1999 bertahap mulai dari madrasah, aula, masjid, serta sarana pembelajaran lainnya yang sampai saat ini masih dibangun.
Reporter: Reyditha Amelia. KPI/3D
Ustazah Reni mengungkapkan bahwa ada seseorang bernama Sayyidah Nawwal Shobagh yang mewakafkan hartanya untuk masjid melalui perantara robithoh alam islami, beliau berasal Arab Saudi.
Awalnya tidak ada niat untuk mendirikan masjid, tetapi karena datang orang yang berniat mewakafkan hartanya walaupun hanya setengah biaya masjid, penduduk setempat menerima niat baiknya. Kekurangan biaya tersebut diatasi dengan pembiayaan bersama dari kontribusi masyarakat. Total biaya pembangunan masjid mencapai Rp125.000.000 yang melibatkan waqif, nadzir, dan masyarakat setempat.
Masjid ini dinamakan An-Nur karena permintaan dari pewaqif. Kebetulan nama ini juga berkaitan dengan nama pesantren yang berada di lingkungan masjid, yaitu Pondok Pesantren Nurul Bahri Al-Mashoolih.
"Alhamdulillah kami bersyukur dapat masjid karena sebelumnya kami belajar di bekas kandang ayam. Madrasah juga hanya seadanya saja," ucap Ustazah Reni Meilani Rahmat Solihat, S. Pd., selaku seksi pemberdayaan perempuan Masjid An-Nur.
Masjid ini awalnya merupakan tanah yang diisi dengan banyak kandang ayam, termasuk wilayah Pondok Pesantren Nurul Bahri Al-Mashoolih. Keadaannya sangat sederhana terbatas untuk belajar saja. Pelan-pelan tapi pasti, wilayah kandang ayam tersebut dibangun sejak tahun 1999 bertahap mulai dari madrasah, aula, masjid, serta sarana pembelajaran lainnya yang sampai saat ini masih dibangun.
Reporter: Reyditha Amelia. KPI/3D
Tidak ada komentar
Posting Komentar
Beri komentar secara sopan