Dakwahpos.com, Bukittinggi – "Ilmu tak hanya didapatkan dari bangku sekolah, bisa juga didapatkan diberbagai tempat lainnya, salah satunya dengan mengikuti kajian", begitulah ungkap beliau. Ali Widzar, kerap dipanggil Ustad Ali. Beliau adalah ustad sekaligus guru di bangku Sekolah Dasar. Beliau adalah ustad yang ramah dan juga lihai dalam menyampaikan ilmu agama agar mudah dipahami.
Beliau dibesarkan dari keluarga yang agamis. Sejak kecil, beliau senang mendalami kitab-kitab hingga beliau bercita-cita menjadi guru agama. Berawal dari saat beliau membaca kisah tentang Nabi Muhammad SAW yang tak gentar dalam menyampaikan ajarannya, banyak kisah dan teladan yang memotivasi beliau menjadi guru berkat kisah tersebut. Kemudian, beliau mengambil jurusan Pendidikan Agama Islam untuk merealisasikan ceritanya tersebut.
Beliau juga sering menulis buku, sebab beliau berpendapat, dengan menulis kita bisa berbagi kapan saja dan dimana saja. Terutama kita sebagai muslim, sudah kewajiban kita sebagai sesama untuk saling mengingatkan. Dengan menulis, kita dapat melihat berbagai sudut pandang yang berbeda dan juga mengolah ketajaman dalam berpikir.
Berangkat dari ayat Alquran yakni "ta'muruuna bil ma'ruf wa tanhauna anil munkar.." beliau merealisasikan cita-citanya dimasa kecil. Ketika beliau lulus kuliah, beliau langsung mengabdikan diri menjadi guru MDA. Dan kemudian menjadi guru Pendidikan Agama Islam di SDIT Insan Kamil. Setelah itu, beliau turut mengisi kajian dari masjid ke masjid.
Ada satu prinsip yang dipegang oleh beliau, bahwa selaku manusia, kita tidak bisa memaksa hidayah masuk dan datang kepada seseorang. Sebab hanya Allah-lah yang mampu memberi hidayah. Tugas kita hanyalah terus mengingatkan agar terketuk pintu hatinya.
Reporter : Ninda Naufalia Ulfa Asrul/KPI 3C
Beliau dibesarkan dari keluarga yang agamis. Sejak kecil, beliau senang mendalami kitab-kitab hingga beliau bercita-cita menjadi guru agama. Berawal dari saat beliau membaca kisah tentang Nabi Muhammad SAW yang tak gentar dalam menyampaikan ajarannya, banyak kisah dan teladan yang memotivasi beliau menjadi guru berkat kisah tersebut. Kemudian, beliau mengambil jurusan Pendidikan Agama Islam untuk merealisasikan ceritanya tersebut.
Beliau juga sering menulis buku, sebab beliau berpendapat, dengan menulis kita bisa berbagi kapan saja dan dimana saja. Terutama kita sebagai muslim, sudah kewajiban kita sebagai sesama untuk saling mengingatkan. Dengan menulis, kita dapat melihat berbagai sudut pandang yang berbeda dan juga mengolah ketajaman dalam berpikir.
Berangkat dari ayat Alquran yakni "ta'muruuna bil ma'ruf wa tanhauna anil munkar.." beliau merealisasikan cita-citanya dimasa kecil. Ketika beliau lulus kuliah, beliau langsung mengabdikan diri menjadi guru MDA. Dan kemudian menjadi guru Pendidikan Agama Islam di SDIT Insan Kamil. Setelah itu, beliau turut mengisi kajian dari masjid ke masjid.
Ada satu prinsip yang dipegang oleh beliau, bahwa selaku manusia, kita tidak bisa memaksa hidayah masuk dan datang kepada seseorang. Sebab hanya Allah-lah yang mampu memberi hidayah. Tugas kita hanyalah terus mengingatkan agar terketuk pintu hatinya.
Reporter : Ninda Naufalia Ulfa Asrul/KPI 3C
Tidak ada komentar
Posting Komentar
Beri komentar secara sopan