oleh: Nissa Aulina Fatihah
Pengesahan RUU cipta kerja yang baru saja di sahkan tentu saja membuat hampir sebagian masyarakat di Indonesia turun kejalanan sebagai seruan tidak setuju atas keputusan pemerintah. Bagaimana tidak, karena menurut pemberitaan Rancangan Undang-Undang tersebut terdengar seperti lebih menguntungkan sebelah pihak dan merugikan pihak lainnya. Namun kesimpang siuran pemberitaan tersebut membuat masyarakat pada umumnya dibuat bingung dan entah harus berbuat apa. Hingga pasca pengesahan RUU
Cipta kerja pekan lalu terjadi beberapa aksi demo di berbagai daerah yang diikuti oleh buruh kerja, mahasiswa, dan pelajar.
Tidak sedikit pelajar yang turun dalam aksi demo tersebut, akan tetapi pelajar dikenal sebagai "pembawa kerusuhan" dalam sebuah aksi demo. Seharusnya demo diwarnai dengan aktifitas penyampaian orasi dan tidak anarkis. Sebagian besar dari pelajar, hanya sekedar ikut-ikutan tanpa tau alasan diadakannya aksi demo dengan tujuan apa. Karena usia yang masih tergolong muda dapat dengan terprovokasi oleh teman-temannya bahkan oleh orang yang lebih dewasa sekalipun.
Lalu salahkan pelajar mengikuti aktifitas demo ini? Menurut KPAI (Komisi perlindungan anak Indonesia), begitu sangat disayangkan banyak sekali pelajar yang ditangkap oleh polisi terkait aksi demo ini. Karena beberapa pelajar bahkan ditangkap sebelum mereka datang kelokasi demo. Polresta tanggerang sampai memberikan catatan pada SKCK bagi pelajar yang mengikuti aksi demo RUU cipta kerja yang akan berdampak saat pelajar itu akan mencari pekerjaan ataupun melanjutkan pendidikan dan akan memiliki catatan khusus dari kepolisian.
Menyuarakan pendapat secara damai tentu saja menjadi hak setiap orang. Akan tetapi, perlu pemikiran mendalam sebelum mengungkapkan nya. Sama seperti aksi demo ini, perlu edukasi bagi para pelajar bagaimana jika ingin mengikuti aksi demo dan pendalaman terkait hal apa yang akan didemokan. Bukan sekedar untuk membuat onar maupun sekedar ikut-ikutan teman. Lalu peran siapakah yang perlu mengedukasi para pelajar ini dalam mengikuti aksi demo?
Mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati Bandung
Pengesahan RUU cipta kerja yang baru saja di sahkan tentu saja membuat hampir sebagian masyarakat di Indonesia turun kejalanan sebagai seruan tidak setuju atas keputusan pemerintah. Bagaimana tidak, karena menurut pemberitaan Rancangan Undang-Undang tersebut terdengar seperti lebih menguntungkan sebelah pihak dan merugikan pihak lainnya. Namun kesimpang siuran pemberitaan tersebut membuat masyarakat pada umumnya dibuat bingung dan entah harus berbuat apa. Hingga pasca pengesahan RUU
Cipta kerja pekan lalu terjadi beberapa aksi demo di berbagai daerah yang diikuti oleh buruh kerja, mahasiswa, dan pelajar.
Tidak sedikit pelajar yang turun dalam aksi demo tersebut, akan tetapi pelajar dikenal sebagai "pembawa kerusuhan" dalam sebuah aksi demo. Seharusnya demo diwarnai dengan aktifitas penyampaian orasi dan tidak anarkis. Sebagian besar dari pelajar, hanya sekedar ikut-ikutan tanpa tau alasan diadakannya aksi demo dengan tujuan apa. Karena usia yang masih tergolong muda dapat dengan terprovokasi oleh teman-temannya bahkan oleh orang yang lebih dewasa sekalipun.
Lalu salahkan pelajar mengikuti aktifitas demo ini? Menurut KPAI (Komisi perlindungan anak Indonesia), begitu sangat disayangkan banyak sekali pelajar yang ditangkap oleh polisi terkait aksi demo ini. Karena beberapa pelajar bahkan ditangkap sebelum mereka datang kelokasi demo. Polresta tanggerang sampai memberikan catatan pada SKCK bagi pelajar yang mengikuti aksi demo RUU cipta kerja yang akan berdampak saat pelajar itu akan mencari pekerjaan ataupun melanjutkan pendidikan dan akan memiliki catatan khusus dari kepolisian.
Menyuarakan pendapat secara damai tentu saja menjadi hak setiap orang. Akan tetapi, perlu pemikiran mendalam sebelum mengungkapkan nya. Sama seperti aksi demo ini, perlu edukasi bagi para pelajar bagaimana jika ingin mengikuti aksi demo dan pendalaman terkait hal apa yang akan didemokan. Bukan sekedar untuk membuat onar maupun sekedar ikut-ikutan teman. Lalu peran siapakah yang perlu mengedukasi para pelajar ini dalam mengikuti aksi demo?
Mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati Bandung
Tidak ada komentar
Posting Komentar
Beri komentar secara sopan