Rektor UIN Bandung: Kemerdekaan Harus Membebaskan dari Kemiskinan dan Kebodohan


Dakwahpos.com, Bandung - UIN Sunan Gunung Djati Bandung gelar upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80 lapang Kampus 2  pada Ahad, (17/9/2025). Sivitas akademika, termasuk Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI), turut hadir dalam acara tersebut.

Rektor UIN Bandung, Prof. Dr. H. Rosihon Anwar, M.Ag, bertindak sebagai inspektur upacara dan menyampaikan amanat yang menekankan makna kemerdekaan.

“Kemerdekaan dari kemiskinan, kelaparan, dan penderitaan adalah cita-cita yang harus terus kita perjuangkan,” ungkap Prof. Rosihon di hadapan peserta upacara.

Ia menegaskan bahwa bangsa yang berdaulat harus mampu mencukupi kebutuhan pangan secara mandiri dan merdeka dari kebodohan. 

“Kita harus berdaulat dan mampu memenuhi pangan sendiri. Sesuai dengan semangat pendidikan, kita juga dituntut memerdekakan dari ketidaktahuan dan kebodohan,” tegasnya.

Menurutnya, pendidikan memiliki peran penting sebagai solusi jangka panjang untuk mengatasi persoalan bangsa. Pendidikan yang berkualitas dapat membantu mengurangi tingkat kemiskinan dan menciptakan sumber daya manusia yang unggul.

“Mempersiapkan alumni yang unggul adalah bagian dari upaya mengurangi kemiskinan,” jelasnya.

Rektor juga menegaskan bahwa peringatan kemerdekaan tidak boleh sebatas formalitas tapi juga substantif. 

“Kita harus mensyukuri kemerdekaan secara substantif, inhern dalam diri kita,” ujarnya.

Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya kebersamaan dalam menjaga UIN Bandung tetap sebagai kampus terdepan. 

“Jangan hanya pimpinan, tapi semuanya harus bersama-sama berjuang. Kita harus melaju dengan kecepatan yang sama,” tutur Prof. Rosihon.

Dalam amanatnya, rektor juga mengaitkan makna kemerdekaan dengan merujuk firman Allah dalam QS. An-Nashr ayat 1–3. 

“Kemerdekaan bangsa Indonesia adalah bentuk nasrullah atau pertolongan Allah, yang kemudian memberikan fath atau kemenangan bagi bangsa ini,” terangnya.

Ia menambahkan, ayat tersebut juga relevan dalam konteks UIN Bandung. 

“Masyarakat berbondong-bondong masuk ke kampus kita. Maka, sesuai perintah ayat itu, kita harus memperbanyak tasbih, tahmid, bersyukur, dan beristighfar,” jelas Rektor.

Ketua Prodi KPI, Dr. H. Nase Saifuddin, S.Ag., MM., menyampaikan rasa syukurnya karena bisa berpartisipasi dalam momentum ini. 

“Saya bersyukur bisa ikut serta dalam peringatan penting ini. Semoga semangat kemerdekaan terus tumbuh di tengah civitas akademik UIN Bandung,” ujarnya.

Sekretaris Prodi KPI, Dr. Uwes Fatoni, M.Ag., juga menyampaikan rasa syukurnya dengan meneladani para pejuang. 

“Kebahagiaan ini bukan hanya karena kita hadir dalam upacara, tetapi juga karena kita bisa meneladani semangat juang kemerdekaan untuk diterapkan dalam dunia akademik,” tuturnya

Tidak ada komentar

© Dakwahpos 2024