Dakwahpos.com, Bandung -
Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Bandung menggelar Workshop Pemahaman
Sistem Pengawasan dan Audit Eksternal di Hotel Lingga, Kamis
(14/8/2025). Acara dibuka langsung oleh Kepala Dinas Koperasi dan UMKM
Kabupaten Bandung, H. Dindin Syahidin, S.Ip., M.Si., serta dihadiri
pengurus dan pengawas beberapa koperasi sebagai peserta, termasuk dari
Koperasi Konsumen Syariah Baitul Mu’min (KSBM).
Dalam
sambutannya, Dindin mengungkapkan perkembangan program Koperasi Desa
Merah Putih yang digagas Presiden. Ia menyebut, di Kabupaten Bandung
sudah terbentuk koperasi desa di 270 desa dan 10 kelurahan.
“Akta
pendirian hukumnya dibebankan kepada APBD kabupaten/kota. Pada 21 Juli
2025, secara nasional diluncurkan 81.081 koperasi desa, dan sekitar 150
sudah di-mockup sebagai koperasi percontohan, termasuk dua di Kabupaten
Bandung,” ungkapnya.
Tujuan
utama Koperasi Desa Merah Putih, kata Dindin, adalah membantu
masyarakat desa memperoleh kebutuhan pokok dengan harga murah dan
ketersediaan terjamin.
“BUMN ikut terlibat dalam mendukung
koperasi desa MP, seperti ID Food, Pertamina, dan PT Pupuk Indonesia.
Rantai distribusi dipotong, dari produsen langsung ke BUMN, lalu ke
koperasi, sehingga harga bisa lebih murah,” katanya.
Ia menambahkan bahwa koperasi yang sudah ada bisa bekerja sama dengan koperasi desa untuk saling memenuhi kebutuhan.
“Potensi
satu koperasi bisa menjadi sumber pasokan bagi koperasi lain. Dengan
begitu, koperasi bisa berjalan bersama-sama memperkuat perekonomian
desa,” tuturnya.
Sementara
itu, Ketua Pengawas Koperasi Konsumen Syariah Baitul Mu’min, Uwes
Fatoni, yang mengikuti kegiatan workshop tersebut menilai workshop ini
sangat bermanfaat untuk meningkatkan kapasitas pengawas koperasi.
“Materi
yang disampaikan sangat relevan. Kami jadi lebih memahami prosedur
pengawasan dan audit eksternal secara profesional, sehingga dapat
menjaga akuntabilitas dan transparansi koperasi,” ujarnya.
Bendahara
Koperasi Konsumen Syariah Baitul Mu’min, Leni Tresnawati, juga
menyampaikan pandangannya tentang manfaat menghadiri workshop.
“Workshop
ini membuka wawasan kami tentang pentingnya kolaborasi antara pengurus
dan pengawas. Dengan pemahaman yang sama, pengelolaan koperasi bisa
lebih tertib, efektif, dan bermanfaat bagi anggota,” katanya.

Tidak ada komentar
Posting Komentar