Dakwahpos.com, Bandung- Setelah pelaksanaan salat Maghrib pada Kamis, 17/10/2024. Masjid Maalikul Hikmah Cibiru Wetan kembali mengadakan pengajian anak yang terfokus pada peningkatan pemahaman anak-anak terhadap ilmu tajwid. Kegiatan ini dihadiri oleh anak dari berbagai usia, yang terlihat sangat antusias mengikuti pengajian ini.
Anak-anak di kumpulan bersamaan sebelum dimulainya pengajian dengan menyebar kepada guru nya masing-masing. Ustad Solahuddin Wahid, memulai kegiatan dengan berdoa bersama. Di tengah pembacaan doa ada anak yang telat datang dan diberi konsekuensi untuk berdiri di depan sembari stighfar 20 kali, namun pada pelaksanaannya anak-anak tersebut terlihat tertawa-tawa seakan mereka bermain-main, melihat peristiwa itu Ustad Solah mengkoreksi dengan lembut kepada mereka, "Kalau sedang beristighfar jangan main-main, itu sama saja seperti meminta uang kepada orang tua sambil tertawa, aneh bukan? apakah permintaan kalian akan dikabulkan?". Ujar Ustad Solahuddin. (17/10/2024).
Pada pengajian kali ini, reporter menghadiri halaqah Ustad Alwan, beliau memerintahkan anak didiknya untuk menulis hukum tajwid ghunnah musyaddadah, dan ikhfa syafawi setelah diberikan materi pada minggu lalu terkait tajwid tersebut. Sembari menunggu anak-anak mencari tajwid, Ustad Alwan meminta muridnya satu per satu maju untuk tilawah. "Kamu kalau nafasnya tidak kuat lebih baik berhenti saja di bagian tersebut, lalu setelah itu dilanjutkan kembali, makanya sebelum mulai membaca tarik nafas yang panjang". Ujar Ustad Alwan. (17/10/2024).
Tidak berselang lama, pengajian pun terhenti dengan kumandang azan isya, dan pengajian pun ditutup setelah melaksanakan salat isya berjamaah dengan membaca doa bersama.
Melalui pengajian ini, diharapkan anak-anak dapat meningkatkan kecintaan mereka terhadap Al-Qur'an dan memahami pentingnya membaca dengan tajwid yang benar. Kegiatan ini juga menjadi ajang untuk mempererat silaturahmi antar anak-anak sekaligus masyarakat setempat.
Reporter: Muhammad Azril H, KPI/3A
Anak-anak di kumpulan bersamaan sebelum dimulainya pengajian dengan menyebar kepada guru nya masing-masing. Ustad Solahuddin Wahid, memulai kegiatan dengan berdoa bersama. Di tengah pembacaan doa ada anak yang telat datang dan diberi konsekuensi untuk berdiri di depan sembari stighfar 20 kali, namun pada pelaksanaannya anak-anak tersebut terlihat tertawa-tawa seakan mereka bermain-main, melihat peristiwa itu Ustad Solah mengkoreksi dengan lembut kepada mereka, "Kalau sedang beristighfar jangan main-main, itu sama saja seperti meminta uang kepada orang tua sambil tertawa, aneh bukan? apakah permintaan kalian akan dikabulkan?". Ujar Ustad Solahuddin. (17/10/2024).
Pada pengajian kali ini, reporter menghadiri halaqah Ustad Alwan, beliau memerintahkan anak didiknya untuk menulis hukum tajwid ghunnah musyaddadah, dan ikhfa syafawi setelah diberikan materi pada minggu lalu terkait tajwid tersebut. Sembari menunggu anak-anak mencari tajwid, Ustad Alwan meminta muridnya satu per satu maju untuk tilawah. "Kamu kalau nafasnya tidak kuat lebih baik berhenti saja di bagian tersebut, lalu setelah itu dilanjutkan kembali, makanya sebelum mulai membaca tarik nafas yang panjang". Ujar Ustad Alwan. (17/10/2024).
Tidak berselang lama, pengajian pun terhenti dengan kumandang azan isya, dan pengajian pun ditutup setelah melaksanakan salat isya berjamaah dengan membaca doa bersama.
Melalui pengajian ini, diharapkan anak-anak dapat meningkatkan kecintaan mereka terhadap Al-Qur'an dan memahami pentingnya membaca dengan tajwid yang benar. Kegiatan ini juga menjadi ajang untuk mempererat silaturahmi antar anak-anak sekaligus masyarakat setempat.
Reporter: Muhammad Azril H, KPI/3A
Tidak ada komentar
Posting Komentar