Ustaz Dr. Juanda, Mahasiswa Rantauan Yang Menjadi DKM Selama Dua Belas Tahun

Dakwahpos.com, Bandung – DKM At-Tarbiyatul Islamiyyah yaitu Ustaz Drs. Juanda mengatakan bahwa dirinya sudah menjadi DKM At-Tarbiyatul Islamiyyah selama dua belas tahun. Ustaz Juanda lahir pada tahun 1962 di Ciamis, Jawa Barat. Ia menempuh pendidikan SD, SMP dan PGA di Ciamis, sebelum akhirnya berkuliah di IAIN Sunan Gunung Djati Bandung. Ia sudah menetap di Bandung dari zaman kuliah yang berstatus mahasiswa rantauan, menikah pada tahun 90-an dan memutuskan untuk menetap di Bandung bersama istrinya.

"DKM itu periodenya berganti tiga tahun sekali, cara pemilihannya melalui musyawarah dan divoting oleh jemaah Masjid. Alhamdulillah saya dipercaya oleh warga dan sudah jadi DKM At-Tarbiyatul Islamiyyah selama dua belas tahun, walaupun saya bukan orang asli sini," jelas Ustaz Juanda.

Tidak hanya menjadi DKM saja, ustaz Juanda juga tetap aktif bekerja di KEMENAG menjadi Penyuluh Agama Islam walaupun bukan PNS ataupun P3K. Ustaz Juanda juga mengelola semua jadwal kegiatan yang dilakukan di Masjid At-Tarbiyatul Islamiyyah, termasuk mengisi acara pengajian ibu-ibu yang dilakukan setiap sabtu sore sesudah salat Asar, terlebih menggantikan ustaz lain jika sedang berhalangan untuk hadir.

Peran ustaz Juanda sangat penting untuk perkembangan Masjid At-Tarbiyatul Islamiyyah, bahkan di bawah tangan DKM ustaz Juanda lah Masjid At-Tarbiyatul Islamiyyah ini bisa menjadi bangunan besar seperti sekarang. Selama ia dipercaya menjadi DKM di Masjid ini, ia sangat ingin Masjid ini dijadikan sebuah Yayasan agar lebih tertata dan terjaga terlebih dalam hal pemasukan uang yang juga memengaruhi kegiatan-kegiatan yang ada.

"Pekerjaan DKM yang paling sulit itu menurut saya adalah mengajak dan mengatur masyarakat, apalagi semuanya punya kesibukkan masing-masing," ucap ustaz Juanda.

Di akhir pembicaraan Ustaz Juanda menyampaikan pesan pada masyarakat untuk ke depannya untuk bisa menjaga dan mengelola Masjid dengan sangat baik, agar bisa diteruskan oleh generasi selanjutnya.

Reporter: Dalva Tiburusdah, KPI-3A

Tidak ada komentar

Posting Komentar

Beri komentar secara sopan

© Vokaloka 2023