Bapak Masdudi, Seorang Pendatang Yang Sangat Aktif Terhadap Mayarakat Desa Cinunuk

Dakwahpos.com, Bandung – Bapak Masdudi ialah DKM Jami Baiturrahmah yang ke-4 sesuai yang beliau katakan. Bapak Masdudi lahir di Kuningan pada tanggal 26 Februari 1971, dan sekarang menetap di Kp Cijambe Rt 02/07 Kecamatan Cinunuk. Iaseorang ASN dan juga menjadi dosen di IAIN Cirebon dan kebetulan semester depan akan pindah ke UIN Sunan Gunung Djati Bandung di Fakultas Dakwah dan Komunikasi di karnakan sudah lama berada di Cirebon dari tahun 97 sampai saat ini. Ia menempuh pendidikan S1 di IAIN (dahulu) Sunan Gunung Djati Bandung di Jurusan Pendidikan Agama Islam.


"saya ngekos di dekat daerah cinunuk ini, selama ngekos kan aktif di masjid jadi ketika imam masjid  itu tidak ada bapak penggantinya, kemudian mengisi ceramah ibu-ibu, mengisi khutbah, dan kemudian lama-lama berkecimbung di dkm dan setelah menikah menjadi orang sini. Sebetulnya sebelum menikah sudah masuk ke kepengurusan dan setelah menikah menjadi sekretaris dkm dan 5 tahun kebelakang baru menjadi dkm" jelas Bapak Masdudi.


Uniknya Pergantian kepengerusan di masjid ini ialah tergantung selera masyarakat dan belum masuk ke peraturan yang ada di kua maupun Kemenag, ketua DKM pertama ialah Alm Bapak Muhataram (dosen uin) yang kedua Bapak Samsudin (dosen uin) yg ketiga Bapak Hj Didi , dan sekrang Bapak Masdudi.


Bapak Masdudi ialah seorang yang aktif, saat menjadi sekretaris dkm hanya beliau yang paling aktif saat itu, dari semua jadwal dan semua kepentingan yang bersangkutan dengan masyarakat maupun desa Ia yang mengatur. Dan dari situlah terpilihnya Bapak Masdudi menjadi Ketua DKM Jami Baiturrahmah karna keaktifannya dengan masyarakat sekitar. Faktanya semua ketua DKM yang pernah menjabat itu ialah seorang pendatang, bukan berasal dari kalangan masyarakat desa Cinunuk sendiri. Maka dari itu masyarakat desa Cinunuk bisa banyak memahami tentang agama oleh para pendatang.


"Figure untuk DKM itu sulit, dan disini berhadapan dengan bagaimana meluruskan aqidah, karna masi banyak keyakinan-keyakinan terhadap sesuatu yang ghaib yang harus diluruskan. Tetapi Alhamdulillah secara bertahap hal-hal seperti itu bias dikondisikan."ujarnya.


Dan yang namanya menjadi perhatian di masyrakat itu ialah tantangannya, Bapak Masdudi selalu menghadapi tantangan itu dengan hati-hati. Karna seperti itulah kehidupan di masyarakat itu, semakin banyak tantangan justru semakin tertantang untuk mendewasakan. Bapak Masdudi menjadi dosen dan mengajar mata kuliah Bimbingan Konseling, Psikologi, Studi al qur'an, Ia memberikan kata Inspiratif "Jadikanlah hidup itu sbg latihan di dalam memahami kedewasaan, semakin banyak masalah maka akan semakin dewasa dalam menyelesaikannya." Jelasnya.

Reporter : Aini Rizki Fajriyah KPI 3A

 

 

Tidak ada komentar

Posting Komentar

Beri komentar secara sopan

© Vokaloka 2023