Pengajian Jum'at Masjid Al-Irfan Nidzomiyyah Angkat Tema Akhlak

Dakwahpos.com, Bandung – Majelis Taklim Masjid Al-Irfan Nidzomiyyah kembali menggelar pengajian rutin pada Jumat (12/9/2025) siang dengan menghadirkan Ustadzah Sofwatun Nida sebagai pengisi ceramah. Kegiatan yang berlangsung dari pukul 13.00 hingga 14.45 WIB ini dihadiri jamaah ibu-ibu dari berbagai wilayah sekitar seperti Katapang, Kutawaringin dan majelis ta'lim Ummahatus Shihah. 

Dalam kesempatan itu, Ustadzah Sofwatun Nida menyampaikan materi dengan tema akhlak. Ia membuka ceramah dengan doa dan ungkapan rasa syukur atas nikmat iman, Islam, dan kesehatan sehingga para jamaah dapat berkumpul dalam majelis ilmu. Ustadzah juga memberikan penghormatan kepada pembina majelis taklim, Hajah Iin Mutmainnah, serta para guru yang telah berkontribusi besar dalam kegiatan dakwah. 

Ustadzah Sofwatun Nida memperkenalkan diri sebagai putri almarhumah Ustadzah Hj. Suryani Thahir yang telah mendedikasikan hidup lebih dari 50 tahun di jalan dakwah. "Hari ini saya melanjutkan silaturahmi yang semoga menjadi pahala jariyah bagi orang tua saya di alam kubur," ujarnya. 

Dalam ceramahnya, ia mengangkat lima akhlak utama Rasulullah صلى الله عليه وسلم yang dapat diteladani umat. Pertama, Daimal Bisyr, yakni menjadi pribadi yang selalu menyenangkan dengan menebarkan senyuman. "Sedekah paling mudah adalah dengan senyuman," jelasnya. 

Kedua, Sahlal Khuli, akhlak mulia yang dicontohkan Nabi dalam kehidupan rumah tangga, bertetangga, hingga mendidik anak. Ketiga, Layinal Janib, yakni memiliki hati yang lembut dan tawadhu, jauh dari sifat sombong. "Firaun dan Qarun hancur karena kesombongan, maka kita harus rendah hati," tegasnya. 

Keempat, Wala 'Aabbin, menjaga lisan dari keburukan seperti bohong, gibah, dan namimah. Nabi sendiri, katanya, bahkan rela memakan anggur asam agar tidak mengecewakan orang yang memberi. Kelima, Wala Musyahin, yaitu menjauhi sifat pelit baik kepada diri sendiri maupun orang lain. 

Ustadzah Sofwatun menegaskan bahwa kelima akhlak ini jika diamalkan dalam keluarga, lingkungan, dan masyarakat akan menjadikan seorang muslim dicintai Allah dan manusia. "Orang yang berakhlak baik, di mana pun berada akan disenangi," tuturnya. 

Acara ditutup dengan doa bersama untuk kesehatan jamaah, keberkahan guru, serta keselamatan umat Islam di Palestina. Jamaah turut membacakan Al-Fatihah untuk para guru yang telah wafat dan mendoakan mereka yang masih hidup agar diberi keberkahan ilmu. 

Pengajian berakhir dengan doa kafaratul majelis dan salam penutup. Para jamaah pulang dengan membawa pesan penting tentang akhlak mulia sebagai pondasi kehidupan sehari-hari. (Rizkya Putri Mulyani/3B KPI UIN SGD Bandung) 

Lampiran:

Rizkya Putri Mulyani

Tidak ada komentar

© Dakwahpos 2024