Dakwahpos.com, Bandung- Masjid Besar Kecamatan Cikancung, yang dikenal dengan nama Masjid Kaum, telah berdiri kokoh sejak tahun 2001 dan menjadi pusat kegiatan keagamaan bagi masyarakat sekitar. Penamaan Masjid Kaum ini bukan tanpa alasan, mengingat istilah tersebut telah lama digunakan untuk menyebut masjid-masjid yang berperan sebagai tempat ibadah di tingkat Kecamatan, khususnya pada masa sebelum kemerdekaan Indonesia. Seiring waktu, sebutan Masjid Kaum kemudian berganti menjadi Masjid Besar, yang menandakan peranannya yang semakin luas sebagai pusat ibadah dan kegiatan umat di Kecamatan Cikancung.
Jumlah jamaah yang rutin melaksanakan shalat berjamaah di masjid ini berkisar sekitar 20 orang. Jamaah tersebut terdiri dari laki-laki dan perempuan, baik remaja maupun dewasa, yang secara konsisten hadir dalam setiap pelaksanaan shalat berjamaah. Masjid Besar Kecamatan Cikancung diharapkan dapat terus menjadi pusat kegiatan keagamaan dan sosial di tengah masyarakat, serta menarik lebih banyak jamaah untuk bersama-sama memakmurkan masjid ini.
Masjid Besar ini telah menjadi pusat spiritual penting bagi masyarakat di Kecamatan Cikancung. Selain berfungsi sebagai tempat ibadah, masjid ini juga menjadi pusat kegiatan sosial dan edukasi bagi warga sekitar. Kegiatan seperti pengajian rutin, peringatan hari besar Islam, dan kegiatan bakti sosial yang sering diadakan, memperkuat peran masjid sebagai jantung spiritual kecamatan.
Seperti masjid lainnya yang menjadi pusat aktivitas masyarakat, Masjid Besar Cikancung juga menjadi tempat berkumpul, belajar, dan berbagi. Aktivitas keagamaan dan sosial yang diselenggarakan membuat masjid ini menjadi lebih dari sekadar tempat ibadah, tetapi juga pusat kehidupan sosial dan pendidikan bagi masyarakat yang juga mirip dengan peran masjid-masjid di daerah lain.
Pembangunan masjid ini diprakarsai oleh almarhum Haji Anang dan Haji Karyana, dua tokoh masyarakat yang dikenal atas kontribusinya terhadap kemajuan umat di wilayah ini. Masjid ini diresmikan oleh Bupati Obar Sobarna yang saat itu menjabat dan telah menjadi pusat kegiatan keagamaan masyarakat Kecamatan Cikancung sejak berdirinya masjid tersebut. "Tokoh pendirinya Haji Anang dan Haji Karyana, yang meresmikan masjidnya ini Pak Obar dulu," ujar Ketua DKM, Bapak Maman Batwijaman pada Minggu (22/09/2024).
Jumlah jamaah yang rutin melaksanakan shalat berjamaah di masjid ini berkisar sekitar 20 orang. Jamaah tersebut terdiri dari laki-laki dan perempuan, baik remaja maupun dewasa, yang secara konsisten hadir dalam setiap pelaksanaan shalat berjamaah. Masjid Besar Kecamatan Cikancung diharapkan dapat terus menjadi pusat kegiatan keagamaan dan sosial di tengah masyarakat, serta menarik lebih banyak jamaah untuk bersama-sama memakmurkan masjid ini.
Masjid Besar ini telah menjadi pusat spiritual penting bagi masyarakat di Kecamatan Cikancung. Selain berfungsi sebagai tempat ibadah, masjid ini juga menjadi pusat kegiatan sosial dan edukasi bagi warga sekitar. Kegiatan seperti pengajian rutin, peringatan hari besar Islam, dan kegiatan bakti sosial yang sering diadakan, memperkuat peran masjid sebagai jantung spiritual kecamatan.
Seperti masjid lainnya yang menjadi pusat aktivitas masyarakat, Masjid Besar Cikancung juga menjadi tempat berkumpul, belajar, dan berbagi. Aktivitas keagamaan dan sosial yang diselenggarakan membuat masjid ini menjadi lebih dari sekadar tempat ibadah, tetapi juga pusat kehidupan sosial dan pendidikan bagi masyarakat yang juga mirip dengan peran masjid-masjid di daerah lain.
Reporter: Baiduri Nurcahyati, KPI/3D
Tidak ada komentar
Posting Komentar