Dakwahpos.com, Bandung - Armilah (53) atlet voli asal Palu, Sulawesi Tengah ini kini menjadi ketua majelis taklim, ia mengaku dari sejak muda sering mengikuti perlombaan voli baik antar sekolah ataupun daerah. Meskipun sudah menikah sebagai atlet ia masih sering mengikuti perlombaan voli antar kampung bersama ibu-ibu lainnya dan berhasil meraih juara satu.
Saya dulu seneng neng main voli dari sejak kecil, tahun 1990 saya pindah ke Bandung dengan suami saya dan saya masih sering ikut lomba voli," urai Arminah bercerita tentang masa lalunya.
Yang menarik darinya, disela-sela kesibukannya ia tidak pernah absen untuk menjaga kebersihan masjid dan area disekitarnya, masjid yang dahulu hanya sepetak tanah hingga menjadi lebih besar seperti sekarang, Beliau tidak pernah absen untuk selalu menjaga kebersihannya, sehingga buah dari ketekunannya kini ia menjadi ketua majelis taklim.
"Sebenernya saya gak merasa jadi ketua karena kita disini melakukannya bareng-bareng, tapi mungkin karena saya selalu datang lebih awal dan suka selawatan sambil menunggu ustaz/ustazah datang, jadi seluruh jamaah menganggap saya adalah ketua," ujarnya.
Karena kerajinan dan ketekunannya ia diakui oleh jamaah sebagai ketua majlis yang bisa diandalkan oleh jamaah dalam memelihara perkembangan majelis taklim serta menjaga jalur koordinasi dengan ustaz/ustazah yang akan mengisi materi pada setiap minggunya.
Reporter: Nanda Fadilah/KPI-3C
Saya dulu seneng neng main voli dari sejak kecil, tahun 1990 saya pindah ke Bandung dengan suami saya dan saya masih sering ikut lomba voli," urai Arminah bercerita tentang masa lalunya.
Yang menarik darinya, disela-sela kesibukannya ia tidak pernah absen untuk menjaga kebersihan masjid dan area disekitarnya, masjid yang dahulu hanya sepetak tanah hingga menjadi lebih besar seperti sekarang, Beliau tidak pernah absen untuk selalu menjaga kebersihannya, sehingga buah dari ketekunannya kini ia menjadi ketua majelis taklim.
"Sebenernya saya gak merasa jadi ketua karena kita disini melakukannya bareng-bareng, tapi mungkin karena saya selalu datang lebih awal dan suka selawatan sambil menunggu ustaz/ustazah datang, jadi seluruh jamaah menganggap saya adalah ketua," ujarnya.
Karena kerajinan dan ketekunannya ia diakui oleh jamaah sebagai ketua majlis yang bisa diandalkan oleh jamaah dalam memelihara perkembangan majelis taklim serta menjaga jalur koordinasi dengan ustaz/ustazah yang akan mengisi materi pada setiap minggunya.
Reporter: Nanda Fadilah/KPI-3C
Tidak ada komentar
Posting Komentar