Dakwahpos.com, Bandung – Masjid Nur Lathifah Cibaduyut Kota Bandung adakan salat jumat dengan mengangkat tema khutbah pada salat jumat kali ini adalah Islam Wasathiyyah (Islam tengah-tengah), Jumat (20/10/2023).
Khatib dan imam diisi oleh Ustaz Drs. Khoirudin Aly M.Pd.I. Beliau menyampaikan kepada jemaah tentang Islam Wasathiyyah di hadapan para jemaah. Beliau mengatakan, melalui Islam wasathiyyah kita dapat dengan mudah mengenal ajaran syariat agama Islam yang notabene tidak hanya mengandalkan Al-Qur'an dan Hadis, akan tetapi menyatupadukan dengan qiyas dan ijma para ulama.
"Dalam Islam Wastahiyyah tidak hanya mengandalkan kekuatan akal dan tidak juga hanya mengandalkan Al-Qur'an serta hadis secara mentah-mentah, kita paham betul yang namanya Qur'an dan hadis itu perlu dicerna dan diolah, yang paham tentang Al-Qur'an dan hadis adalah Fas'aluu ahla adz-Dziqri (Ahli Al-Qur'an dan ahli hadis), supaya kita selaku orang awam tidak terbawa oleh arus akhir zaman, dimana banyak kaum bermunculan yang sifat dan pekerjaannya menyalahkan para ulama, kyai, dan guru-guru kita yang semuanya dianggap bid'ah dholalah finnar, yang bertujuan bukan untuk kepentingan Islam, melainkan untuk menghancurkan Islam," ucap Ustaz Khoirudin selaku khatib.
Khatib juga mengingatkan kepada para jemaah untuk meningkatkan ketaqwaannya kepada Allah Swt dan jangan mudah untuk menyalahkan orang lain.
"Mari kita bersama-sama untuk terus saling menjaga silaturahmi agar tidak terpecah-belah hanya karena perbedaan sesuatu, justru kita harus selalu menghargai segala perbedaan yang ada, apalagi sesama umat Islam kita jangan sampai bermusuhan hanya karena berbeda mazhab," sambung Ustaz Khoirudin Aly.
Reporter : Ma'sum Aly, Mahasiswa KPI/3B
Khatib dan imam diisi oleh Ustaz Drs. Khoirudin Aly M.Pd.I. Beliau menyampaikan kepada jemaah tentang Islam Wasathiyyah di hadapan para jemaah. Beliau mengatakan, melalui Islam wasathiyyah kita dapat dengan mudah mengenal ajaran syariat agama Islam yang notabene tidak hanya mengandalkan Al-Qur'an dan Hadis, akan tetapi menyatupadukan dengan qiyas dan ijma para ulama.
"Dalam Islam Wastahiyyah tidak hanya mengandalkan kekuatan akal dan tidak juga hanya mengandalkan Al-Qur'an serta hadis secara mentah-mentah, kita paham betul yang namanya Qur'an dan hadis itu perlu dicerna dan diolah, yang paham tentang Al-Qur'an dan hadis adalah Fas'aluu ahla adz-Dziqri (Ahli Al-Qur'an dan ahli hadis), supaya kita selaku orang awam tidak terbawa oleh arus akhir zaman, dimana banyak kaum bermunculan yang sifat dan pekerjaannya menyalahkan para ulama, kyai, dan guru-guru kita yang semuanya dianggap bid'ah dholalah finnar, yang bertujuan bukan untuk kepentingan Islam, melainkan untuk menghancurkan Islam," ucap Ustaz Khoirudin selaku khatib.
Khatib juga mengingatkan kepada para jemaah untuk meningkatkan ketaqwaannya kepada Allah Swt dan jangan mudah untuk menyalahkan orang lain.
"Mari kita bersama-sama untuk terus saling menjaga silaturahmi agar tidak terpecah-belah hanya karena perbedaan sesuatu, justru kita harus selalu menghargai segala perbedaan yang ada, apalagi sesama umat Islam kita jangan sampai bermusuhan hanya karena berbeda mazhab," sambung Ustaz Khoirudin Aly.
Reporter : Ma'sum Aly, Mahasiswa KPI/3B
Tidak ada komentar
Posting Komentar
Beri komentar secara sopan