Kegiatan Unggulan Tahfiz Subuh di Masjid Jami Al-Hidayah Cikuda

 Dakwahpos.com, Bandung – Masjid Jami Al-Hidayah Cikuda, Pasirbiru, Cibiru, Kota Bandung rutin mengadakan kegiatan yang dinamakan dengan Tahfiz Subuh, kegiatan tersebut dimulai setelah selesai salat subuh sampai pukul 06.00. Kegiatan tersebut dihadiri mulai dari balita, anak-anak, remaja, hingga dewasa, tempat kegiatan tersebut berlangsung di beberapa ruang masjid dan madrasah dalam satu kawasan, dikarenakan banyaknya jumlah orang yang mengikuti bahkan terus bertambah hingga sekarang.

 
"Ya Alhamdulillah, berawal dari ingin menghidupkan suasana subuh, sebelumnya mengadakan kegiatan tahfiz subuh ada persiapan walaupun persiapannya tidak langsung dikarenakan sedang Covid-19 yang berlangsung selama satu tahun, satu tahun tersebut diawali dengan mendorong suasana anak yang mengikuti kegiatan ngaji di waktu Ashar yang dinamakan Deeniyat, kegiatan tersebut dinamakan pejuang subuh, dari enam bulan pertama dievaluasi, lalu kemudian enam bulan selanjutnya yakni di semester dua Alhamdulillah semuanya sudah terbiasa anak-anak ngaji asar (Deeniyat) bangun di waktu Subuh, dengan bantuan kerja sama kepada orang tuanya dirumah dan juga adanya komunikasi antara ustaz yang mengajar di kelas ashar masing-masing, jadi pada waktu itu orang tua harus membuat laporan berupa bentuk foto kepada ustaz ngaji asarnya masing-masing," ujar Ustaz Didik selaku ketua kegiatan.

Kegiatan tahfiz subuh ini dicetuskan oleh ustaz Didik bersama istrinya, karena awalnya yang daftar sekitar 20-30 anak, namun diawal waktu kegiatan dimulai dalam satu minggu bertambah sampai 60 kemudian minggu kedua terus menerus kian bertambah dan di minggu-minggu berikutnya, hingga pada akhirnya meminta bantuan kepada sahabat, tetangga dan remaja mesjid untuk ikut bersama-sama membina anak-anak dalam kegiatan tahfiz subuh tersebut.

"Alhamdulillah pada 11 Zulhijjah setelah Idul Adha, keesokan Subuhnya langsung dimulai, ada sekitar 60 anak yang dibina oleh 6 pengajar pada waktu itu yang bertempat di Madrasah Al-Hidayah, besoknya nambah lagi 70, lusanya nambah lagi 80 terus menerus bertambah, sampai pada 120 sempat ditutup batas kuota dikarenakan kekurangan tenaga pengajar, akan tetapi yang daftar kian terus menerus bertambah. Karena merasa zalim sudah tidak menerima murid, akhirnya diusahakan menambah tenaga pengajar, kemudian dibuka lagi sampai 150 dan hingga sekarang jumlahnya kurang lebih mencapai 200 anak yang mengikuti dengan dibagi menjadi 20 kelompok yang dibimbing oleh 22 tenaga pengajar, untuk jumlah murid itu pun dikurangi dengan anak yang SD nya lanjut ke pesantren, jika ditotalkan ada kurang lebih 300 dengan yang di lanjutkan ke pesantren," tambah ujar Ustaz Didik.

Kegiatan tahfiz subuh tersebut bukan hanya sangat diapresiasi oleh masyarakat setempat, bahkan sampai beda kecamatan pun ikut menitipkan anaknya di kegiatan tahfiz subuh tersebut, terlihat saja di waktu pendaftaran pun sudah ada 60 anak yang mendaftar. Terutama supaya anak dibiasakan bangun di waktu subuh, shalat berjamaah, kemudian tahfiz subuh.

"Alhamdulillah sekarang masuk di tahun ke-3, anak-anak yang keluar terutama yang melanjutkan ke pesantren paling sedikitnya ada bekal dari 2 juz hingga 5 juz rata-ratanya, sangat semangat dan antusias bahkan sampai kalangan dewasa kelas SMA masih semangat dan tidak malu ingin belajar dan menghafal Al-Qur'an, untuk honor para tenaga pengajar memang dari awal kegiatan ini gratis tidak ada iuran wajib dengan niat untuk hidmat, tetapi untuk rezeki pasti ada saja dan dari awal hingga sekarang setiap bulan para pengajar menerima sembako dan ada beberapa tambahan uang yang tidak disangka-sangka, namun orang tua murid ada yang usul untuk diadakannya kotak amal tahfiz subuh dengan tujuan untuk melatih para anak-anak belajar bersedekah, dan pada akhirnya pun di adakan", tambah Ustaz Didik.
 
Reporter : Fadhil Fadhlur Rahman KPI 3A

Tidak ada komentar

Posting Komentar

Beri komentar secara sopan

© Vokaloka 2023