Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Al-Muhajirin menggelar acara Maulid Nabi yang dihadiri kalangan masyarakat setempat Jalan Cipadung, Kec. Cibiru Kota Bandung pada Sabtu (30/09/2023) selepas waktu salat isya dengan mengundang Drs. Ade Hidayat sebagai penceramah. Acara juga diisi dengan penampilan-penampilan santri DTA Masjid Al-Muhajirin.
Dalam ceramahnya, Ustaz Ade hidayat memaparkan berkenaan dengan asal mula tradisi peringatan Maulid Nabi dan untuk siapa peringatan ini. Menurut beliau peringatan Maulid Nabi ini bukan sekadar mengingatkan perihal kelahiran Nabi Muhammad Saw saja melainkan peringatan untuk kita sebagai umatnya untuk selalu mengingat kepada Allah Swt dan Rasul-Nya.
"Setiap manusia Mukmin pasti mendambakan ingin bertemu dan memandang wajah Rasulullah Muhammad Saw. Namun, tidak semua Mukmin bisa bertemu dengan Nabi Saw. Sebagaimana hadis Nabi Saw yang berbunyi:
لاَيَرَى وَجْهِي ثَلاَثَةُ اَنْفُسٍ الْعَاقُّ لِوَالِدَيْهِ وَتَارِكُ سُنَّتِي وَمَنْ لَمْ يُصَلِّ عَلَيَّ اِذَا ذُكِرْتُ بَيْنَ يَدَيْهِ
Ada tiga golongan yang tidak akan bisa melihat wajahku: Pertama, orang yang durhaka kepada kedua orang tuanya. Kedua, orang yang meninggalkan (tidak mengerjakan) sunahku. Dan ketiga, orang yang tidak membaca selawat kepadaku ketika (mendengar) aku disebut di dekatnya," ungkapnya lebih lanjut.
Ustaz sekaligus mantan ketua DKM Al-Muhajirin sebelumnya itu menambahkan bahwa jika kita mencintai pada suatu hal, apapun akan kita ikuti apa yang bersangkutan dengan hal itu. Sama halnya dengan mencintai Rasulullah Saw kita juga harus mencintai dan mengikuti sunahnya. Namun bila mencintai Rasulullah tetapi tidak ada yang dikorbankan, maka tidak ada cirinya.
"Dengan demikian, mari kita amalkan sunah-sunah rasul dengan berselawat dan mengerjakan hal yang disukai rasul. Meskipun tidak ada anjuran wajib dari Allah kita selaku umatnya senantiasa menjaga dan melestarikan sunah Rasulullah Saw,"
Di penghujung ceramah Ustaz Ade Hidayat berpesan kepada jemaah untuk terus istiqomah dalam keimanan, bersabar atas segala ujian, dan terus memanjatkan doa kepada Allah untuk keselamatan dan kemaslahatan. Tentunya memohon semoga kita semua bisa bertemu dengan Rasulullah Saw. Aamin yaa rabbal 'alamiin.
Penulis, Mahasiswa UIN SGD Bandung Inayatul Gaida (KPI/3B)
Dalam ceramahnya, Ustaz Ade hidayat memaparkan berkenaan dengan asal mula tradisi peringatan Maulid Nabi dan untuk siapa peringatan ini. Menurut beliau peringatan Maulid Nabi ini bukan sekadar mengingatkan perihal kelahiran Nabi Muhammad Saw saja melainkan peringatan untuk kita sebagai umatnya untuk selalu mengingat kepada Allah Swt dan Rasul-Nya.
"Setiap manusia Mukmin pasti mendambakan ingin bertemu dan memandang wajah Rasulullah Muhammad Saw. Namun, tidak semua Mukmin bisa bertemu dengan Nabi Saw. Sebagaimana hadis Nabi Saw yang berbunyi:
لاَيَرَى وَجْهِي ثَلاَثَةُ اَنْفُسٍ الْعَاقُّ لِوَالِدَيْهِ وَتَارِكُ سُنَّتِي وَمَنْ لَمْ يُصَلِّ عَلَيَّ اِذَا ذُكِرْتُ بَيْنَ يَدَيْهِ
Ada tiga golongan yang tidak akan bisa melihat wajahku: Pertama, orang yang durhaka kepada kedua orang tuanya. Kedua, orang yang meninggalkan (tidak mengerjakan) sunahku. Dan ketiga, orang yang tidak membaca selawat kepadaku ketika (mendengar) aku disebut di dekatnya," ungkapnya lebih lanjut.
Ustaz sekaligus mantan ketua DKM Al-Muhajirin sebelumnya itu menambahkan bahwa jika kita mencintai pada suatu hal, apapun akan kita ikuti apa yang bersangkutan dengan hal itu. Sama halnya dengan mencintai Rasulullah Saw kita juga harus mencintai dan mengikuti sunahnya. Namun bila mencintai Rasulullah tetapi tidak ada yang dikorbankan, maka tidak ada cirinya.
"Dengan demikian, mari kita amalkan sunah-sunah rasul dengan berselawat dan mengerjakan hal yang disukai rasul. Meskipun tidak ada anjuran wajib dari Allah kita selaku umatnya senantiasa menjaga dan melestarikan sunah Rasulullah Saw,"
Di penghujung ceramah Ustaz Ade Hidayat berpesan kepada jemaah untuk terus istiqomah dalam keimanan, bersabar atas segala ujian, dan terus memanjatkan doa kepada Allah untuk keselamatan dan kemaslahatan. Tentunya memohon semoga kita semua bisa bertemu dengan Rasulullah Saw. Aamin yaa rabbal 'alamiin.
Penulis, Mahasiswa UIN SGD Bandung Inayatul Gaida (KPI/3B)
Tidak ada komentar
Posting Komentar
Beri komentar secara sopan