Oleh: Herawati
Dunia sepak bola merupakan cabang olahraga yang paling favorit dan banyak sekali digemari oleh masyarakat. Baik itu kalangan muda sampai tua mereka datang ke stadion untuk memberi semangat kepada tim kesayangannya, menonton sepak bola yang mereka gemari. Lantas apa yang terjadi terhadap penonton sepak bola dalam peristiwa Kanjuruhan?
Sepak bola Indonesia sedang berduka, ratusan penonton meninggal dunia usai pertandingan sepak bola di stadion Kanjuruhan. Perlu kita ketahui bahwasanya penembakan gas air mata ke arah tribun yang justru dipenuhi para supporter yang tidak turun kelapangan mengakibatkan penonton panik berdesak – desakan dan akhirnya banyak yang berjatuhan dan meninggal dunia.
Tindakan tersebut yang bertujuan untuk membubarkan massa justru malah berakibat terhadap kematian, kita tahu akan adanya peraturan tentang larangan penggunaan gas air mata didalam stadion bola. Lantas mengapa hal tersebuat dilakukan, apa yang diharapkan oleh petugas terhadap penembakan gas air mata?, apakah dengan gas air mata semua massa bisa bubar dengan tertib, jelas tidak bisa. karena disana tempatnya stadion yang isinya beribu-ribu orang dan hanya terdapat beberapa pintu gerbang untuk keluar. Tentu masa akan panic dan berlomba-lomba keluar dari stadion.
Tragedi kanjuruhan ini memperlihatkan system budaya Indonesia dalam dunia sepak bola yang sangat miris, seperti jadwal pertandingan sepak bola yang selalu dilaksanakan pada malam hari, kebiasaan masyarakat Indonesia ketika menonton sepak bola di stadion tidak jauh dari kegiatan arak-arakan sebelum dan sesudah pertandingan.
Sepak bola yang harusnya menghadirkan kesenangan bagi orang yang menyaksikan justru berakibat akan kematian, maka dari kejadian kanjuruhan kita harus lebih waspada, mempersiapkan keamanan dengan cara yang tepat dan lebih toleran akan sesama manusia.
Mahasiswa KPI UIN SGD Bandung, Jawa Barat
Tidak ada komentar
Posting Komentar