Dakwahpos.com, Bandung– Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Al-Baqiyatushshalihat mengadakan pengajian untuk ibu-ibu pada Kamis (29/9/2022) di Jalan A.H. Nasution nomor 282, Cipadung Wetan, Kecamatan Panyileukan, Kota Bandung, Jawa Barat. Pengajian diisi langsung oleh Ketua DKM, Asep didampingi seorang moderator yang merupakan mahasiswa UIN SGD Bandung.
Pengajian kali ini membahas tentang pengamalan selawat, diisambungkan dengan kisah-kisah terkait yang mendukung. Pembahasan tersebut merupakan bagian dari materi-materi yang rutin disampaikan oleh pengajar DKM.
Akmal, salah satu mahasiswa pengurus DKM menjelaskan bahwa ada beberapa pokok materi pembahasan dalam pengajian di masjid Al-Baqiyatushshalihat, yakni fikih, tahlil, dan taurad. "Misalnya, fikih dasar tentang wudu, itu mendapat respon baik dari jemaat. Lalu tentang fikih salat, bagaimana tata cara salat yang benar menurut salah satu kitab yang populer," ujarnya saat ditanyai selepas pengajian berakhir, Kamis (29/9/2022).
Pengajian untuk ibu-ibu diadakan setiap hari Kamis selepas solat asar dengan jumlah jemaat yang cukup banyak dibandingkan dengan pengajian masjid sekitarnya. Akmal melanjutkan, "jemaat ibu-ibu bisa sampai 5O orang. Apalagi kalau ada Hari Besar Islam, seperti maulid atau Isra Miraj, (masjidnya -reporter) sampai penuh. Sering pula ada penampilan kreatif dari ibu-ibu."
Dengan diadakannya pengajian untuk ibu-ibu, DKM Al-Baqiyatushshalihat berharap dapat memberikan pemahaman agama yang baik kepada masyarakat yang dapat dikategorikan sebagai masyarakat perkotaan tersebut. Sementara, mewakili para pengurus DKM yang sejak lama didominasi mahasiswa UIN SGD Bandung, Akmal memiliki harapan untuk dapat memberi manfaat sekaligus mendapat pembelajaran dalam setiap prosesnya. "Sebagai mahasiswa, saya ingin dapat menerapkan dan mengambil ilmu dalam kegiatan-kegiatan masjid," pungkasnya.
Reporter: Kinanthi Zahra/KPI-3B
Pengajian kali ini membahas tentang pengamalan selawat, diisambungkan dengan kisah-kisah terkait yang mendukung. Pembahasan tersebut merupakan bagian dari materi-materi yang rutin disampaikan oleh pengajar DKM.
Akmal, salah satu mahasiswa pengurus DKM menjelaskan bahwa ada beberapa pokok materi pembahasan dalam pengajian di masjid Al-Baqiyatushshalihat, yakni fikih, tahlil, dan taurad. "Misalnya, fikih dasar tentang wudu, itu mendapat respon baik dari jemaat. Lalu tentang fikih salat, bagaimana tata cara salat yang benar menurut salah satu kitab yang populer," ujarnya saat ditanyai selepas pengajian berakhir, Kamis (29/9/2022).
Pengajian untuk ibu-ibu diadakan setiap hari Kamis selepas solat asar dengan jumlah jemaat yang cukup banyak dibandingkan dengan pengajian masjid sekitarnya. Akmal melanjutkan, "jemaat ibu-ibu bisa sampai 5O orang. Apalagi kalau ada Hari Besar Islam, seperti maulid atau Isra Miraj, (masjidnya -reporter) sampai penuh. Sering pula ada penampilan kreatif dari ibu-ibu."
Dengan diadakannya pengajian untuk ibu-ibu, DKM Al-Baqiyatushshalihat berharap dapat memberikan pemahaman agama yang baik kepada masyarakat yang dapat dikategorikan sebagai masyarakat perkotaan tersebut. Sementara, mewakili para pengurus DKM yang sejak lama didominasi mahasiswa UIN SGD Bandung, Akmal memiliki harapan untuk dapat memberi manfaat sekaligus mendapat pembelajaran dalam setiap prosesnya. "Sebagai mahasiswa, saya ingin dapat menerapkan dan mengambil ilmu dalam kegiatan-kegiatan masjid," pungkasnya.
Reporter: Kinanthi Zahra/KPI-3B
Tidak ada komentar
Posting Komentar