Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dan At-Tirmidzi, "Dari Abu Dzar RA, ia berkata bahwa Rasulullah SAW berkata kepadaku, "Kamu jangan mengecilkan kebaikan sekecil apapun, meski kau hanya menampakkan diri dengan wajah berseri di hadapan saudaramu."
Hadits tersebut menjelaskan bahwa betapa pentingnya menebarkan senyum di hadapan orang lain. Kebaikan sekecil apapun yang dilakukan oleh siapa saja, kita harus senantiasa mengapresiasinya meskipun hanya dengan wajah berseri atau tersenyum kepadanya. Karena dengan ekspresi memberikan senyuman itu dimungkinkan dapat memberi kebahagiaan baginya.
Dr. Agus Rahmadi, Direktur Klinik Sehat pernah menggunakan terapi senyum untuk pasien hipertensi. Setelah tidak merespons dengan berbagai jenis pengobatan maka terapi senyum menjadi alternatif. Dalam sehari pasien diminta 20 kali tersenyum dengan durasi 20 detik untuk setiap senyum. Ternyata efeknya luar biasa. Penurunan tekanan darah ini dihubungkan dengan menurunnya hormon neurotransmitter yang terkait dengan stres (Hadju, Veni. 2017).
Hal ini menjadi bukti seyogyanya dengan senyum akan menghilangkan rasa stres dan dapat meningkatkan imunitas pada tubuh. Wajah adalah gambaran hati. Maka ketika seseorang menampakkan wajah tersenyum, itu berarti menandakan bahwa hatinya dalam keadaan baik. Begitu pun, wajah yang senantiasa berseri dalam beraktifitas menunjukkan ia memiliki rasa semangat yang tinggi.
Dalam riwayat At-Tirmidzi, "Dari Abu Dzar RA, ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda : "Senyummu dihadapan saudaramu bernilai pahala sedekah bagimu." Dalam Hadits tersebut Rasulullah SAW. menegaskan bahwa tersenyum dihadapan saudaramu akan bernilai pahala sedekah. Karena apabila suatu ketika kita berpapasan dengan seorang pun dalam keadaan ia menampakkan wajah tersenyum kepada kita tentu akan timbul rasa saling menghormati dan mampu memberikan energi kebahagiaan satu sama lain.
Senyum memang perkara yang dianggap sederhana, namun sangat bermakna. Setiap muslim yang senantiasa menampakkan wajah tersenyum dan berseri dalam kehidupan sehari-hari dapat dinilai mampu berinteraksi secara baik dengan sesamanya. Dan kemungkinan ia akan disayangi dan disenangi banyak orang.
Rasulullah SAW. telah mengajarkan kepada kita untuk menebarkan senyum kepada orang lain. Sebab, senyum digolongkan sebagai amalan sedekah dan akan menularkan energi-energi positif kepada orang yang diberi senyuman. Di samping itu, senyum merupakan salah satu ibadah juga yang paling mudah, paling murah dan bisa dilakukan oleh semua orang. Terutama, dengan saling menebar senyum dapat mempererat persaudaraan sesama muslim serta dapat menanamkan sikap rendah hati pada setiap individu.
Tak perlu menunggu reaksi orang lain dalam bertatap muka. Tebarkanlah senyum dahulu. Ini akan memunculkan energi positif dalam diri kita sekaligus dapat memancarkan dan menularkan pada sekitar kita. Dan tersenyumlah tanpa memandang status atau jabatan pada orang lain maupun yang melekat pada diri kita.
Desy Rizqiyani, Mahasiswa KPI UIN SGD Bandung
Hadits tersebut menjelaskan bahwa betapa pentingnya menebarkan senyum di hadapan orang lain. Kebaikan sekecil apapun yang dilakukan oleh siapa saja, kita harus senantiasa mengapresiasinya meskipun hanya dengan wajah berseri atau tersenyum kepadanya. Karena dengan ekspresi memberikan senyuman itu dimungkinkan dapat memberi kebahagiaan baginya.
Dr. Agus Rahmadi, Direktur Klinik Sehat pernah menggunakan terapi senyum untuk pasien hipertensi. Setelah tidak merespons dengan berbagai jenis pengobatan maka terapi senyum menjadi alternatif. Dalam sehari pasien diminta 20 kali tersenyum dengan durasi 20 detik untuk setiap senyum. Ternyata efeknya luar biasa. Penurunan tekanan darah ini dihubungkan dengan menurunnya hormon neurotransmitter yang terkait dengan stres (Hadju, Veni. 2017).
Hal ini menjadi bukti seyogyanya dengan senyum akan menghilangkan rasa stres dan dapat meningkatkan imunitas pada tubuh. Wajah adalah gambaran hati. Maka ketika seseorang menampakkan wajah tersenyum, itu berarti menandakan bahwa hatinya dalam keadaan baik. Begitu pun, wajah yang senantiasa berseri dalam beraktifitas menunjukkan ia memiliki rasa semangat yang tinggi.
Dalam riwayat At-Tirmidzi, "Dari Abu Dzar RA, ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda : "Senyummu dihadapan saudaramu bernilai pahala sedekah bagimu." Dalam Hadits tersebut Rasulullah SAW. menegaskan bahwa tersenyum dihadapan saudaramu akan bernilai pahala sedekah. Karena apabila suatu ketika kita berpapasan dengan seorang pun dalam keadaan ia menampakkan wajah tersenyum kepada kita tentu akan timbul rasa saling menghormati dan mampu memberikan energi kebahagiaan satu sama lain.
Senyum memang perkara yang dianggap sederhana, namun sangat bermakna. Setiap muslim yang senantiasa menampakkan wajah tersenyum dan berseri dalam kehidupan sehari-hari dapat dinilai mampu berinteraksi secara baik dengan sesamanya. Dan kemungkinan ia akan disayangi dan disenangi banyak orang.
Rasulullah SAW. telah mengajarkan kepada kita untuk menebarkan senyum kepada orang lain. Sebab, senyum digolongkan sebagai amalan sedekah dan akan menularkan energi-energi positif kepada orang yang diberi senyuman. Di samping itu, senyum merupakan salah satu ibadah juga yang paling mudah, paling murah dan bisa dilakukan oleh semua orang. Terutama, dengan saling menebar senyum dapat mempererat persaudaraan sesama muslim serta dapat menanamkan sikap rendah hati pada setiap individu.
Tak perlu menunggu reaksi orang lain dalam bertatap muka. Tebarkanlah senyum dahulu. Ini akan memunculkan energi positif dalam diri kita sekaligus dapat memancarkan dan menularkan pada sekitar kita. Dan tersenyumlah tanpa memandang status atau jabatan pada orang lain maupun yang melekat pada diri kita.
Desy Rizqiyani, Mahasiswa KPI UIN SGD Bandung
Tidak ada komentar
Posting Komentar