Kejemuan Karantina Covid-19



Pada awal Maret 2020 Negara China diberitakan adanya penyebaran penyakit yang menular dan bisa mematikan. Pada saat itu berita penyebaran hanya di negara China saja. Hingga pada akhirnya seiring berjalannya waktu salah satu warga yang tinggal di China pulang ke kampung halamannya. Dan mengakibatkan negara (kampung halaman) pun tersebar penyakit Covid-19.

Karena, penyebaran yang sangat cepat ke berbagai negara akhirnya diputuskan untuk tidak ada penerbangan ke luar negeri untuk memutus rantai penyebaran covid-19 ini. Di berbagai negara pun menerapkan adanya karantina atau dulu disebut dengan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar).

Adanya PSBB ini membuat warga yang tidak berkepentingan untuk keluar rumah tidak diperbolehkan. Semua warga diwajibkan berdiam diri di rumah demi memutus rantai covid-19. Pada saat itu banyak sekai yang terdampak pada penyakit ini, seperti ekonomi menurun, sosial antar warga menjadi renggang dan lain-lain.

Adanya peraturan PSBB banyak sekolah-sekolah, perusahaan, took-toko, taman bermain, pariwisata dan lain-lain ditutup. Sehingga menyebabkan Sebagian masyarakat merasakan kejenuhan dengan berdiam diri di rumah. Bahkan sekitar 2 dari 10 orang kasus bunuh diri karena mengalami depresi yang disebabkan dampak covid-19 ini.

Dari sekian kasus yang terdampak covid-19, yang paling serius adalah kesehatan mental para masyarakat. Kasus bunuh diri ini tidak bisa dibiarkan, ini sangat berpengaruh besar terhadap masyarakat sekitar. Kejenuhan warga pun harus diperhatikan karena adaptasi untuk melaksanakan karantina di rumah tidak sangatlah mudah bagi orang yang sebelumnya banyak yang berkegiatan diluar. Ini akan sangat mengganggu jika berdiam diri terus di rumah.

Bahkan kasus ini banyak menimbulkan hal negative, dikarenakan banyak warga yang tidak mematuhi aturan karantina di rumah. Sebagian warga banyak yang pergi ke kampung halamannya. Jika terus begini covid-19 ini akan susah memutus rantai penyebaran.

 

Afip Nurlatifah
Mahasiswa KPI UIN
Sunan Gunung Djati
Bandung, Jawa Barat


Tidak ada komentar

Posting Komentar

Beri komentar secara sopan

© Vokaloka 2023