Baru-baru ini pemerintah menegaskan kembali aturan karantina bagi orang yang bepergian, terutama bagi orang yang telah bepergian antar negara. Adapun karantina bagi turis di bawah usia 18 tahun dipersilakan untuk tidak mengikuti karantina. Ini menandakan bahwa aturan tersebut memiliki penilaian tersendiri. Bagaimana menyikapinya?
Meski beberapa sekolah ataupun kampus mulai mengadakan pembelajaran tatap muka secara terbatas, tidak mengurangi kewaspadaan terhadap tersebarnya virus Covid-19. Karena itu para pelajar yang menghadiri pembelajaran dipastikan telah menerima vaksin. Karena saat ini telah tersedia vaksin dosis ke dua, para pelajar di kehendaki untuk menerima vaksin hingga dosis ke dua.
Waktu selama masa pembelajaran di sekolah ataupun kampus dibatasi hingga beberapa jam saja. Para pelajar dianjurkan untuk tidak jajan sembarangan dan bersegera kembali melanjutkan kegiatan di rumah. Pembatasan sosial yang dilakukan di rumah saja telah termasuk ke dalam aturan karantina. Karena itu, terdapat beberapa sikap yang perlu diambil ketika menghadapi karantina di masa pandemi Covid-19.
Beberapa diantaranya: Memperhatikan Pola Hidup Sehat. Tidak jarang orang menganggap bahwa segala yang dilakukannya itu aman karena ia hanya di rumah saja. Padahal kondisi di dalam rumah pun justru dapat menjadi faktor utama aman-tidaknya lingkungan. Memperhatikan pola hidup sehat dapat dilakukan dengan bangun pagi kemudian merapikan tempat tidur, mencuci alat makan setelah sarapan, menjemur pakaian yang telah dicuci supaya tidak lembap, dan masih banyak contoh pola hidup sehat.
Langkah selanjutnya ialah Pola Hidup yang Baik. Sebagai contoh, melakukan olahraga. Beberapa orang mengeluhkan berat badannya turun karena semenjak ia di rumah saja ia menjadi jarang mendatangi gym. Maka alternatif yang bisa dilakukan di rumah dengan nuansa gym ialah membangun suasana yang membangkitkan semangat olahraga. Di rumah atau di tempat kita tinggal, kita dapat menjadikan tangga sebagai olahraga kebugaran kaki. Kita pun dapat memanfaatkan senam lantai.
Pola hidup yang sehat dan baik tidak akan terjadi bila pola pikir kita masih terpaku pada pemikiran yang negatif. Konsisten dalam menjalani spiritual dan mengikuti kegiatan positif secara daring dapat dijadikan solusi serta inspirasi agar memiliki pemikiran yang terbuka. Pada hakikatnya, dengan kedisiplinan terhadap suatu aturan baru, tidak akan mengecewakan hasil.
Semua orang tentu menginginkan hasil yang terbaik. Karena itu, mari membangun kesadaran bersama untuk terus meningkatkan kualitas diri yang baik meski di rumah saja, meski masih karantina. Dengan begitu, cepat atau lambat rantai penyebaran virus Covid-19 yang menjadi target karantina akan segera usai.
Alivva Rahmani
Mahasiswi KPI 3/A, UIN SGD Bandung
Tidak ada komentar
Posting Komentar