Dakwahpos.com, Bandung –DKM Jami Miftahul Ilmi, Palasari, Bandung. turut duka cita dan merasa insaf terhadap saudara sebangsa yang mana sudah menimpa bencana gempa dan tsunami di palu dan donggala, Sulawesi Tengah.
"Apakah bencana itu sebagai azab di dunia kalau hanya hal itu jadi tontonan dan tawaan, itu tidak dapat manfaat apa-apa kepada kita," Ujar Amir Suviyandi, DKM Jami Miftahul Ilmi, Khamis (04/10/2018).
Pada setelah shalat waktu zahur saya sempat berbicara bersama Bapak Amir Suviyandi Selaku DKM Miftahul Ilmi, Palasari, Bandung. Berkaitan bencana yang sudah terjadi di sulteng, Jika bencana gempa dan tsunami di sulteng itu sebagai azab di dunia ini, itu tidak akan memberi manfaat apa kepada kita sebagai orang yang mengalami bencana, kita hanya mendapat keazaban dan kesusahan, dan hal itu tidak lama akan hilang di fikiran dan tidak memperingati lagi kepada hati kita untuk mendekat kepada allah. Itu akan rugi kepada kita dalam hidup di dunia ini, di dunia ini juga sudah di azab apa lagi di akhirat nanti. Tetapi jika bencana ini sebagai peringatan, itu akan memberi peringatan kepada kita, seperti mana di ungkapkan oleh DKM Jami Miftahul Ilmi
"Kalau memang bencana ini sebagai peringatan, kita semakin sadar kepada tuhan, apa yang terjadi kepada kita ini." Lanjut Amir Suviyandi
Apakah tuhan memberikan percubaan kepada kita untuk lebih kuat lagi iman nya, hal ini cuman hati kita yang bisa merasai, apakah bencana ini sebagai keazaban atau peringatan. semoga hal semua terjadi penuh dengan peringatan untuk lebih membuat kita lebih dekat lagi kepada tuhan yang maha besar.
Reporter: Fauzan Tohtayong KPI/3/B
Tidak ada komentar
Posting Komentar