Ambar: Konsumsi Makanan Sehat Mampu Cegah Thalassemia

Ambar memaparkan presentasi tentang Thalassemia dalam Kegiatan Pengabdian  Masyarakat 

Dakwahpos.com, Bandung-
Indonesia memiliki resiko tinggi terkena penyakit Thalassemia. Penyakit ini diyakini berasal dari dataran tinggi Yunan, Republik Rakyat Cina, dan daerah ini adalah pembawa gen yang menjadi asal mula orang Indonesia. Demikian Ambar Sulianti memaparkan presentasinya dalam seminar pelatihan Biopsikologi sebagai bagian kegiatan pengabdian masyarakat yang didanai LP2M UIN Bandung, Sabtu (29/10/2016).

Ambar lulusan Kedokteran dari Univerisitas Padjajaran ini, sekarang dosen di Fakultas Psikologi UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Ia berhasil menemukan cara pengobatan Thalassemia dengan cara Biopsikologi, yaitu mengkonsumsi makanan yang sehat seperti buah dan makanan yang tidak mengandung
MSG. Ia rutin membuat pelatihan kepada para orang tua penyandang Thalassemia.

"Saya melakuan ini sebagai pengabdian untuk masyarakat serta untuk mengamalkan ilmu yang telah saya dapatkan. Sebenarnya banyak penyakit yang mengandung Strespsikis selain Thalassemia dan lupus, namun sekarang ini saya lebih memilih Thalassemia. Kurang lebih satu
tahun saya mulai menjadi pemerhati Thalassemia ini," ujarnya, saat ditemui dakwahpos.com di Fakultas Psikologi UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Sabtu (29/10/2016).

Menurutnya 42%-48% penyandang Thalassemia berada di Jawa Barat. Setiap tahun terdapat 3000 bayi di Indonesia yang positif terkena Thalassemia.

Penyakit ini, menurutnya lebih lanjut, tidak menular, namun diturunkan. Cara terbaik pencegahannya adalah memutus rantainya dengan cara skering, membuat penyedap rasa yang sehat tanpa menimbulkan efek
samping. Untuk menghindari bahaya MSG, Ambar berinisiatif membuat penyedap rasa racikan sendiri.

Makanan sangat berpengaruh bagi tubuh manusia. Para penyandang Thalassemia dianjurkan tidak makan sembarangan, seperti makanan dengan MSG. " Dengan mengkonsumsi makanan bebas MSG tubuh dapat mengoptimalkan sel dalam membentuk Hb sehingga menjarangkan kebutuhan transfusi. Selain itu juga diupayakan mengelola stress dengan baik," pungkasnya.

Reporter : Meri Astuti KPI/3C
Editor: Uwes Fatoni

Tidak ada komentar

Posting Komentar

Beri komentar secara sopan

© Vokaloka 2023