Ustaz Aip Syahida Kupas Tuntas Penyebab Doa Tak Terkabul dan Pentingnya Ikhtiar


Dakwahpos, Bandung - Kajian rutin Ahad pagi di Masjid Al Muhajirin Panghegar Bandung kembali dilanjutkan dengan pembahasan mengenai doa, ikhtiar, dan tawakal (23/11/25). Ustaz Aip Syahida, M.Ag. memulai dengan menegaskan bahwa doa merupakan bagian yang sangat penting dalam kehidupan seorang Muslim, karena kita adalah hamba yang lemah. Beliau meyakini bahwa doa "dapat merubah takdir" serta merupakan bukti kelemahan kita di hadapan Allah SWT.

Ustaz Aip Syahida kemudian mengulas penyebab mengapa doa seseorang bisa terhalang atau tidak dikabulkan, merujuk pada pandangan ulama besar Ibrahim bin Adam. Pertama, seorang hamba mengenal Allah tetapi tidak menunaikan hak-hak-Nya atau tidak melaksanakan kewajiban. Kedua, merasa telah mencintai Rasulullah tetapi ternyata meninggalkan sunah-sunah beliau, di mana beliau mencontohkan ramainya kegiatan yang tidak ada sunah-nya sementara sunah ditinggalkan. Ketiga, membaca Al-Qur'an tetapi tidak mengamalkannya, padahal membaca Qur'an harus dilanjutkan dengan tadabur (memahami) dan mengamalkan isinya. Keempat, menyantap nikmat Allah tetapi tidak mensyukurinya. Kelima, memandang setan sebagai musuh tetapi sering mengikuti langkah-langkahnya; beliau menjelaskan bahwa setan adalah sifat yang menjauhkan manusia dari Allah. Keenam, menyatakan surga benar adanya tetapi tidak beramal untuk mendapatkannya. Ketujuh, menyatakan neraka benar adanya tetapi tidak mau menghindarinya, bahkan justru melakukan amalan yang menjadi bagian dari Amaliah neraka.

Kedelapan, menyatakan kematian benar adanya tetapi tidak bersiap-siap menyambut kedatangannya; beliau berpesan, "Yang terpenting adalah siap persiapan untuk menghadapi kematian," dengan menyiapkan amal saleh. Kesembilan, setiap kali terjaga dari tidur senantiasa sibuk dengan aib orang lain, tetapi melalaikan aib sendiri; beliau mengingatkan bahaya ghibah di mana dalam Al-Qur'an hal itu sama dengan "memakan bangkai dianya sendiri yang meninggal dimakan." Terakhir, kesepuluh, menguburkan orang yang meninggal tetapi tidak mengambil pelajaran dari peristiwa kematian tersebut.

Selanjutnya, Ustaz Aip Syahida membahas pentingnya ikhtiar (usaha). Ikhtiar, yang berasal dari akar kata khoir, berarti memilih mana yang lebih baik. Beliau mendefinisikannya sebagai berusaha sungguh-sungguh dalam bidang yang diusahakan disertai dengan doa kepada Allah agar usahanya berhasil, dengan tujuan untuk meraih kehidupan selamat sejahtera dunia akhirat. Beliau mencontohkan kisah H. Achmad Bakrie yang sempat gagal berulang kali dalam berdagang sebelum akhirnya sukses, menunjukkan bahwa hasil tidak datang secara instan. Beliau juga menegaskan pentingnya menyeimbangkan doa dan usaha, mengutip hadis yang menyatakan bahwa "memberi lebih baik daripada meminta" dan mengingatkan bahwa Allah tidak menyukai orang yang terus-menerus berdoa tanpa berusaha.

Pentingnya ikhtiar ini diperkuat dengan firman Allah dalam Surah Ar-Ra'd ayat 11: "Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan suatu kaum ya sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka itu sendiri." Sebagai penutup, beliau berpesan kepada jamaah: "kita harus yang memadukan antara usaha dan doa harus dua-duanya bersinergi," karena kita adalah kelompok Ahlussunnah Wal Jamaah, yang meyakini pentingnya menyeimbangkan keduanya untuk meraih kesuksesan dunia dan akhirat.

Reporter: Imam Aula Muminin, KPI/3A

Tidak ada komentar

© Dakwahpos 2024