Dakwahpos.com, Bandung – Ngaji Ahad yang digelar di Lapang Sindangreret mengangkat tema "Jangan Gadaikan Akhirat demi Kenikmatan Dunia". Dalam kajian tersebut, Ustaz Deni Solehudin mengingatkan jamaah agar tidak menjadikan kesenangan dunia sebagai tujuan utama hidup, Minggu (14/12/2025).
Dalam pemaparannya, Ustaz Deni menjelaskan hadis Abu Kabsyah yang membagi kondisi manusia di dunia ke dalam empat golongan. Ia membuka kajian dengan pertanyaan reflektif kepada jamaah.
"Leuwih hade beunghar di dunya tapi asup naraka, atawa hirup ripuh di dunya tapi asup surga? Tangtu kahayang urang mah asup surga," ujarnya.
Golongan pertama, kata Ustaz Deni, adalah hamba yang diberi harta dan ilmu oleh Allah, lalu menggunakan keduanya untuk bertakwa. Ia menegaskan bahwa ilmu yang dimaksud bukan semata gelar akademik, melainkan pemahaman tentang asal, tujuan, dan tanggung jawab hidup.
"Jalma ieu ngarti harta ti mana, kudu dipaké kumaha, lajeng dipaké pikeun taqwa jeung nyambungkeun silaturahmi," tuturnya.
Golongan kedua adalah orang yang diberi ilmu dan ketakwaan, namun tidak diberi kelapangan harta. Meski hidup sederhana, ia memiliki niat yang sama dengan golongan pertama.
"Niatna sarua, hayang zakat, hayang qurban, hayang haji. Niatna bener, jeung ku Allah disaruakeun ganjaranana," kata Ustaz Deni.
Adapun golongan ketiga adalah mereka yang diberi harta, tetapi tidak diberi ilmu. Harta yang dimiliki tidak digunakan untuk jalan ketaatan. Menurut Ustaz Deni, pandangan manusia sering kali memuliakan golongan ini, padahal tidak demikian di sisi Allah.
"Di pandangan Allah, jalma nu boga harta tapi teu dipaké pikeun taqwa kaasup jalma nu paling goréng," ujarnya.
Sementara itu, golongan keempat adalah orang yang tidak memiliki harta dan ilmu, serta tidak memiliki niat untuk beribadah. Ia menjalani hidup dalam kesulitan di dunia dan tidak memperoleh keselamatan di akhirat.
Melalui kajian tersebut, Ustaz Deni mengingatkan jamaah agar tidak menukar kehidupan akhirat dengan kesenangan dunia yang bersifat sementara.
"Tong dunya dicokot, ahirat digadaikeun. Eta rugi nu sabenerna," tegasnya.
Reporter: Tazkiya Nurkamila, KPI 3/C
Tidak ada komentar
Posting Komentar