Dakwahpos.com, Bandung- Majelis Ulama Indonesia (MUI) Desa Cibiru Hilir gelar kajian di Masjid Al-Mubarok Cibiru Hilir pada Jumat (17/10/2025). Kajian ini diikuti oleh ibu-ibu Muslimat yang kompak mengenakan seragam batik berwarna hijau.
Sebelum kajian dimulai, para jemaah melaksanakan tadarus Al-Quran yang dilakukan menggunakan sebuah metode, yaitu dipimpin oleh satu orang dan diikuti oleh yang lainnya. Juga melantunkan beberapa sholawat serta membaca maulid dan tawasul yang dibaca bersama-sama.
Prof. Dr. K.H. Dindin Solahudin, M. A., sebagai penceramah mengajak para jemaah untuk memperbanyak membaca kalimat thoyyibah yaitu Lailahaillallah dan perbanyak membaca istighfar.
"Iblis ngaruksak manusia supaya manusia berbuat dosa. Sareng manusia ngaruksak ka nu janten iblis, ngahancurkeun ka nu janten iblis. Kunaon ngahancurkeun nana manusia ka iblis? Jadi iblis supaya hancur ku memperbanyak lailahaillallah sareng istighfar", jelasnya.
(Iblis merusak manusia supaya manusia berbuat dosa. Dan manusia merusak iblis, menghancurkan iblis. Dengan apa manusia menghancurkan iblis? Jadi iblis supaya hancur dengan memperbanyak membaca Lailahaillallah dan istighfar)
Ustaz Dindin juga menjelaskan mengenai ilmu, bahwa ilmu itu dicari. Dengan tujuan menghidupkan agama Islam, untuk meninggalkan kebodohan supaya menjadi orang yang mengerti, dan mencari ridho Allah Swt.
"Barangsiapa yang mencari ilmu, tujuanna na ngahirup-hirup agama Islam maka orang tersebut termasuk golongan shiddiqin", ungkapnya.
(Barangsiapa yang mencaru ilmu, tujuannya untuk menghidupkan agama Islam maka orang tersebut termasuk golongan shiddiqin)
Dalam kajian ini, Ustaz Dindin menegaskan bahwa membersihkan bathin itu lebih utama daripada membersihkan dzohir. Karena banyak orang yang berpuasa, orang yang sholat, bersedekah, tetapi hatinya rusak. Maka perlu dipelajari ilmu tasawuf, yaitu ilmu tentang membersihkan hati.
Reporter : Dwi Yani Susanti, KPI 3/B
Tidak ada komentar
Posting Komentar