Dakwahpos.com, Bandung- Warga Kampung Cibiru Wetan menggelar kegiatan pengajian Yasinan sekaligus haulan tahun kedua almarhum Bapak Tatang Edi Suhendri dipimpin oleh Ustaz Uum Harun Harsid, S. Pd. I di Masjid Al-Amanatul Munawwaroh, Kamis (16/10/2025).
Diawal pembukaan Ustaz Uum Harun Harsid menyampaikan bahwa waktu terasa begitu cepat berlalu sejak kepergian almarhum. Ia mengungkapkan bahwa tanpa disadari, dua tahun telah terlewati, dan rasanya seperti baru kemarin almarhum masih bersama warga.
Sebelum pembacaan surat Yasin dimulai, Ustaz Uum Harun memberikan nasihat singkat kepada jamaah yang hadir. Ia mengatakan, "Tah iyeu téh tangtosna ogé ibrah atanapi palajaran kanggo urang sadaya, yén urang ogé sami Camat (Calon Mayat)," ujarnya.
Ustaz Uum juga mengingatkan bahwa kematian datang secara tiba-tiba dan tidak dapat diprediksi. Tak seorang pun tahu kapan, di mana, dan pada usia berapa ajal akan menjemput. Karena itu, ia mengajak seluruh jamaah untuk selalu siap dan memperbanyak amal baik.
Dalam tausiahnya, Ustaz Uum menyampaikan perumpamaan tentang keadaan manusia setelah meninggal dunia. "Teu aya mayit dina pakuburan téh sepertikeun jalmi anu titeleum. Saha nu nulunganna? Teu aya sanes amal ibadah urang salami hirup di alam dunya," ungkapnya.
Ia menegaskan bahwa peringatan haul bukan hanya untuk mengenang almarhum, tetapi juga menjadi pengingat bagi yang masih hidup. Momen ini diharapkan dapat memperkuat keimanan serta memotivasi jamaah untuk memperbanyak amal kebaikan sebagai bekal akhirat.
Setelah tausiah, acara dilanjutkan dengan pembacaan surat Yasin dan tahlil bersama.
Acara ditutup dengan doa bersama dan ramah tamah. Pihak keluarga juga membagikan hidangan kepada warga yang hadir sebagai bentuk ungkapan terima kasih dan sedekah atas nama almarhum.
Diawal pembukaan Ustaz Uum Harun Harsid menyampaikan bahwa waktu terasa begitu cepat berlalu sejak kepergian almarhum. Ia mengungkapkan bahwa tanpa disadari, dua tahun telah terlewati, dan rasanya seperti baru kemarin almarhum masih bersama warga.
Sebelum pembacaan surat Yasin dimulai, Ustaz Uum Harun memberikan nasihat singkat kepada jamaah yang hadir. Ia mengatakan, "Tah iyeu téh tangtosna ogé ibrah atanapi palajaran kanggo urang sadaya, yén urang ogé sami Camat (Calon Mayat)," ujarnya.
Ustaz Uum juga mengingatkan bahwa kematian datang secara tiba-tiba dan tidak dapat diprediksi. Tak seorang pun tahu kapan, di mana, dan pada usia berapa ajal akan menjemput. Karena itu, ia mengajak seluruh jamaah untuk selalu siap dan memperbanyak amal baik.
Dalam tausiahnya, Ustaz Uum menyampaikan perumpamaan tentang keadaan manusia setelah meninggal dunia. "Teu aya mayit dina pakuburan téh sepertikeun jalmi anu titeleum. Saha nu nulunganna? Teu aya sanes amal ibadah urang salami hirup di alam dunya," ungkapnya.
Ia menegaskan bahwa peringatan haul bukan hanya untuk mengenang almarhum, tetapi juga menjadi pengingat bagi yang masih hidup. Momen ini diharapkan dapat memperkuat keimanan serta memotivasi jamaah untuk memperbanyak amal kebaikan sebagai bekal akhirat.
Setelah tausiah, acara dilanjutkan dengan pembacaan surat Yasin dan tahlil bersama.
Acara ditutup dengan doa bersama dan ramah tamah. Pihak keluarga juga membagikan hidangan kepada warga yang hadir sebagai bentuk ungkapan terima kasih dan sedekah atas nama almarhum.
Reporter Diana Nurdayani KPI 3/D
Tidak ada komentar
Posting Komentar