Dakwahpos.com, Sumedang - Shalat adalah penjamin kualitas hidup seorang Muslim, yang berfungsi sebagai pencegah dari segala kejahatan (al-fahsya'i) dan kemungkaran (al-munkar). Pesan ini disampaikan oleh Ustaz Jajang dalam khutbah Jumat yang berlangsung di Masjid Hambali Jatinangor (26/9/2025).
Ustaz Jajang membuka khutbahnya dengan mengutip firman Allah, "Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan) keji dan munkar." Ayat ini, menurutnya, adalah janji Allah yang Maha Benar bahwa shalat merupakan benteng sejati bagi Muslim.
Namun, khatib menyoroti realita yang sering terjadi. Ada Muslim yang rajin shalat, bersyahadat, bahkan bersujud di lantai masjid, tetapi masih saja melakukan perbuatan maksiat atau perbuatan buruk. Hal ini terjadi karena kualitas shalat yang dilakukan belum mampu mencegahnya dari kejahatan.
"Mengapa ini terjadi? Karena shalat yang benar memiliki jadwal, memiliki waktu," ujar Ustaz Jajang. Allah telah menjadwalkan shalat lima waktu sebagai ibadah yang ditentukan waktunya (kitaban mawqutan).
Khatib menjelaskan bahwa shalat yang khusyuk dan dilakukan tepat pada waktunya akan menghubungkan hati seorang hamba langsung kepada Allah. Jika hati telah terhubung, maka kejahatan, kemaksiatan, dan perbuatan buruk lainnya akan terasa asing.
Ustaz Jajang menegaskan bahwa seorang Muslim mungkin bergaul di tengah kemaksiatan, tetapi hatinya tidak akan larut karena telah tersambung dengan Waktu Allah. Inilah yang menjadi ujian sejati bagi kualitas shalat.
Melanjutkan khutbah keduanya, khatib menekankan bahwa shalat yang dapat mencegah kemungkaran bukanlah sekadar gerakan fisik, melainkan kualitas hati. Jamaah diingatkan untuk merenungkan dua hal demi menyempurnakan shalat. Pertama, Ketepatan Waktu, yaitu memprioritaskan waktu shalat di atas segala kesibukan dunia. Kedua, Kualitas Khusyuk, yaitu memastikan shalat benar-benar menjadi pertemuan langsung antara hamba dengan Allah.
"Jika shalat kita hanya sebatas formalitas, hanya gerakan tanpa ruh, maka hati kita tetap akan kotor dan mudah terpengaruh oleh kemungkaran," tegasnya.
Reporter: Muhamad Fauzi Muthaqien, KPI/3D
Tidak ada komentar
Posting Komentar